Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

150 Orang Tewas dalam Perang Suku di Sudan

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Negara bagian Nil Biru selatan Sudan. Istimewa
Negara bagian Nil Biru selatan Sudan. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSetidaknya 150 orang tewas selama dua hari terakhir dalam perang suku yang dipicu sengketa tanah di negara bagian Blue Nile di wilayah selatan Sudan. Ini adalah pertumpahan darah terburuk dalam beberapa bulan terakhir.

Baca: PM Inggris Liz Truss Mundur, Ini 4 Nama yang Mungkin Jadi Pengganti

Pada Kamis, 20 Oktober 2022, orang-orang turun ke jalan-jalan di ibu kota negara bagian, Damazin, meneriakkan slogan-slogan yang mengutuk konflik yang telah menewaskan ratusan orang pada tahun ini.

“Total 150 orang termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua tewas antara Rabu dan Kamis," kata Abbas Moussa, kepala rumah sakit Wad al-Mahi seperti dikutip Al Jazeera. “Sekitar 86 orang juga terluka dalam kekerasan itu.”

Bentrokan di Blue Nile pecah pekan lalu setelah ada laporan tentang pertengkaran atas tanah antara anggota suku Hausa dan kelompok-kelompok pesaingnya. Penduduk setempat melaporkan ratusan orang melarikan diri dari tembakan yang intens dan rumah-rumah dibakar.

Pertempuran itu berpusat di sekitar daerah Wad al-Mahi dekat Roseires, 500 km selatan ibu kota Khartoum. Pada Kamis itu, ratusan orang berbaris melalui Damazin, beberapa di antaranya menyerukan agar gubernur negara bagian itu dipecat. “Katakan tidak pada kekerasan,” teriak para demonstran.

Kepala bantuan PBB untuk Sudan, Eddie Rowe, mengatakan sangat prihatin terhadap bentrokan yang terus berlanjut. Ia melaporkan 170 orang belum terkonfirmasi telah tewas dan 327 lainnya terluka sejak kerusuhan terbaru pecah pada 13 Oktober lalu.

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), bentrokan suku yang meletus sejak Juli lalu telah menewaskan 149 orang pada awal Oktober. Pekan lalu, bentrokan terjadi lagi yang menewaskan 13 orang.

Bentrokan pada Juli lalu melibatkan Hausa, suku dengan asal-usul di Afrika Barat, dan orang-orang suku Berta, karena sengketa tanah. Kamis lalu, sebuah kelompok yang mewakili suku Hausa mengklaim telah diserang oleh orang-orang bersenjata berat selama dua hari terakhir, tetapi tidak menyalahkan suku atau kelompok tertentu tertentu atas serangan itu.

Hausa mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pengurangan intensitas konflik serta penghentian genosida dan pembersihan etnis Hausa. Suku itu telah lama terpinggirkan dalam masyarakat Sudan. Kekerasan pada Juli lalu memicu serangkaian protes suku Hausa di seluruh negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Blue Nile adalah rumah bagi lusinan kelompok etnis berbeda, dengan ujaran kebencian dan rasisme yang sering mengobarkan ketegangan suku selama beberapa dekade.

OCHA menyatakan bentrokan suku di dekat provinsi Kordofan Barat, yang pecah pekan lalu, menewaskan 19 orang dan melukai puluhan lainnya. Baku tembak di sana antara kelompok etnis Misseriya dan Nuba meletus di tengah sengketa tanah di dekat kota Al Lagowa.

“Pertempuran di Kordofan Barat dan negara bagian Blue Nile berisiko menyebabkan pengungsian lebih lanjut dan penderitaan manusia,” demikian pernyataan OCHA. "Ada juga risiko eskalasi dan penyebaran pertempuran dengan konsekuensi kemanusiaan tambahan.”

Menurut OCHA, kekerasan di Kordofan Barat mendorong sekitar 36.500 orang melarikan diri dari Al Lagowa sementara banyak orang tetap mencari perlindungan di pangkalan militer kota. Daerah itu saat ini tidak dapat diakses oleh bantuan kemanusiaan.

Kelompok pro-demokrasi akar rumput di Sudan yang dikenal sebagai Komite Perlawanan menyalahkan penguasa militer negara itu atas kurangnya keamanan di Blue Nile. Mereka menuduh pemerintah tidak melindungi kelompok etnis.

Sudan telah dilanda kekacauan sejak kudeta pada Oktober tahun lalu yang menjungkirbalikkan transisi demokrasi singkat negara itu setelah tiga dekade diperintah oleh Omar al-Bashir. Ia digulingkan dalam pemberontakan rakyat pada April 2019, yang membuka jalan bagi pembagian kekuasaan sipil-militer di pemerintahan.

Baca: WHO: Korban Tewas Ebola Uganda Naik menjadi 44 Orang

AL JAZEERA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

1 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

17 hari lalu

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan.


Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

21 hari lalu

Anak-anak bermain dengan senjata anti-serangan pesawat udara  di Leer town, Sudan Selatan (8/5). Pemandangan memilukan seperti mayat-mayat di sumur, rumah-rumah dibakar, dan balita yang kelaparan terlihat di kawasan Leer ini.   (AP Photo/Josphat Kasire)
Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

24 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?


BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

24 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

Bantuan yang akan diberikan dari BNPB untuk Palestina dan Sudan, akan sampai pekan depan. Bantuan diambil dari dana siap pakai BNPB.


Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

25 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (rompi hijau), Menteri PMK Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Konferensi Pers usai Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) perihal Bantuan Penanganan Darurat Kesehatan untuk Palestina dan Sudan, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, pada Selasa, 26 Maret 2024. Sebelumnya, RTM tersebut digelar tertutup. TEMPO/Adinda Jasmine
Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

Kesepakatan pemberian bantuan untuk Palestina dan Sudan dilakukan setelah pembahasan yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.


Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

30 hari lalu

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

Kesempatan kerja sama antara lain di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan pengembangan institusi perzakatan.


Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Sudan sebelum Ramadan

43 hari lalu

Foto udara sebuah masjid, saat konflik antara Pasukan Dukungan Cepat Paramiliter dan tentara berlanjut, di Omdurman, Sudan 21 April 2023. Reuters
Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Sudan sebelum Ramadan

Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata dalam konflik di Sudan sebelum bulan suci Ramadan.


Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

54 hari lalu

Jair Bolsonaro. REUTERS/Evelyn Hockstein
Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

Puluhan ribu warga Brasil berunjuk rasa di Sao Paulo untuk mendukung Jair Bolsonaro, mantan presiden yang diduga merencanakan kudeta setelah kalah pemilu pada 2022.


Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Human interest - Peserta perang antar suku di Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua. Tempo/Rully Kesumaru
Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.