TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menyatakan bahwa instruktur militer Iran dikirim ke Krimea untuk membantu pasukan Rusia menggunakan drone kamikaze buatan Iran menyerang target di Ukraina.
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa personel militer Rusia yang berbasis di Krimea mengoperasikan UAV Iran dan menggunakannya untuk melakukan serangan ke Ukraina, termasuk dalam serangan terhadap Kyiv dalam beberapa hari terakhir," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam briefing harian dengan wartawan, merujuk untuk kendaraan udara tak berawak atau drone.
Baca juga Israel Bantu Alat Peringatan Serangan Drone Kamikaze untuk Ukraina
"Kami menilai bahwa ... personel militer Iran berada di lapangan di Krimea dan membantu Rusia dalam operasi ini," kata Price, seperti dikutip Reuters, Jumat, 21 Oktober 2022.
usia merebut Krimea dari Ukraina pada 2014 dan telah menggunakan semenanjung selatan untuk melatih tentara dan membuka kembali pangkalan militer era Soviet sebagai bagian dari invasi tke etangganya.
Ira belum menanggapi tuduhan AS itu, namun sebelumnya Teheran menyangkal drone itu buatan Iran. Moskow juga membantah menggunakan drone Iran di Ukraina.
Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa Washington akan mengejar segala cara untuk "membongkar, mencegah dan menghadapi" pasokan amunisi Iran ke Rusia, termasuk lebih banyak sanksi, sementara juga mempertimbangkan solusi pertahanan udara untuk Ukraina.
Anggota Uni Eropa telah menyetujui langkah -langkah baru terhadap Iran, kata blok itu, sementara Inggris menjatuhkan sanksi pada perwira senior Iran dan sebuah perusahaan yang disebut terlibat dalam pasokan drone Iran ke Moskow.
Rusia dan Iran juga terlibat dalam perang saudara selama 11 tahun di Suriah, bersama-sama mendukung presiden Suriah Bashar al-Assad.
Baca juga Perang Rusia Ukraina, Drone Kamikaze Kembali Bombardir Kyiv
"Iran dan Rusia, mereka dapat berbohong kepada dunia, tetapi mereka tentu saja tidak bisa menyembunyikan fakta, dan faktanya: Teheran sekarang secara langsung terlibat di medan perang," kata Kirby.
Reuters