Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

image-gnews
Bendera Uni Eropa berkibar setengah tiang di luar markas Komisi Eropa, sebagai bentuk belasungkawa atas wafatnya Ratu Elizabeth dari Inggris, di Brussel, Belgia, 9 September 2022. REUTERS/Yves Herman
Bendera Uni Eropa berkibar setengah tiang di luar markas Komisi Eropa, sebagai bentuk belasungkawa atas wafatnya Ratu Elizabeth dari Inggris, di Brussel, Belgia, 9 September 2022. REUTERS/Yves Herman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas. Negara-negara Eropa masih terpecah, menandakan kesepakatan sulit tercapai dalam konferensi tingkat tinggi yang akan diadakan di Brussel tersebut.

Baca: Pejabat Uni Eropa Minta Maaf Pernyataannya Dinilai Rasis

"Kesepakatan sangat tidak mungkin (tercapai dalam KTT ini). Pendapat tampaknya saling bertentangan," kata seorang diplomat senior Uni Eropa menjelang pertemuan, dikutip dari Reuters.

Sebanyak 27 negara anggota Uni Eropa diharapkan mendukung batas harga alternatif untuk gas alam cair dan pembelian gas bersama. Kesepakatan itu harus dicapai setelah sebelumnya blok itu setuju untuk memotong konsumsi dan memperkenalkan pungutan atas keuntungan di sektor energi.

Suara mereka tetap terpecah seperti bulan lalu mengenai mekanisme batas harga gas untuk membendung inflasi yang tinggi dan mencegah resesi, khususnya setelah Rusia memotong aliran gas menyusul invasi ke Ukraina. Sebanyak 15 negara termasuk Prancis dan Polandia mendorong beberapa bentuk pembatasan. Mereka menghadapi tantangan keras dari Jerman dan Belanda - yang masing-masing merupakan pembeli gas, negara dengan ekonomi terbesar Eropa, dan pusat perdagangan gas utama Eropa.

Para pemimpin negara anggota Uni Eropa juga akan membahas pengeluaran darurat untuk mengurangi dampak krisis energi akut terhadap ekonomi mereka dan 450 juta warga. Beberapa negara telah meminta blok tersebut untuk mengeluarkan utang bersama baru. Sementara anggota yang lebih hemat mengatakan ratusan miliar euro yang tidak digunakan dari program sebelumnya harus dibelanjakan terlebih dahulu.

Ketidaksepakatan lainnya mengenai bantuan cepat melalui subsidi langsung kepada sektor domestik dan bisnis. Bidang lain yang jadi perdebatan adalah soal investasi energi hijau, yang akan membuat blok tersebut lebih tangguh di masa depan. "Perpecahan bukanlah kemewahan yang kami mampu," kata ketua KTT, Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengingat persamaan dan kepentingan energi negara-negara Uni Eropa yang beragam, pertemuan itu berisiko gagal menghasilkan tindakan nyata. Inggris berpeluang mendapat energi lebih murah, hingga ancaman terhadap stabilitas pasokan Uni Eropa itu sendiri.

Think-tank yang fokus di bidang transisi perubahan iklim, E3G, menilai persatuan Uni Eropa di bawah tekanan yang berbahaya. Fragmentasi sikap negara-negara anggota, yang mengambil sikap nasional sendiri, menimbulkan tanda tanya respons Uni Eropa.

Para menteri energi Uni Eropa bertemu lagi minggu depan, tetapi diplomat senior lainnya mengatakan mereka tidak mengharapkan keputusan yang lebih rinci sebelum November. 

Baca juga: Diplomat Top Uni Eropa Diduga Rasis, Uni Emirat Arab hingga Afrika Bereaksi

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

18 menit lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

2 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

6 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

6 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

7 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Blair sebelumnya diminta Jokowi membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional. Tony Blair menyebut pemerintah dapat melakukan promosi ke beberapa negara lain seperti pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta sejumlah perusahaan asing di kawasan Asia untuk berinvestasi di IKN. TEMPO/Subekti.
Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

7 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

8 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

9 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

9 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

11 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.