Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadapi Cina, Amerika dan Taiwan Berencana Bikin Senjata Bersama

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Tentara Taiwan mendemonstrasikan senjata antipesawat GDF-006 kepada media di Hualien, Taiwan, 18 Agustus 2022. REUTERS/Ann Wang
Tentara Taiwan mendemonstrasikan senjata antipesawat GDF-006 kepada media di Hualien, Taiwan, 18 Agustus 2022. REUTERS/Ann Wang
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAmerika Serikat sedang mempertimbangkan rencana untuk memproduksi senjata bersama Taiwan. Produksi senjata itu bertujuan meningkatkan kapasitas produksi senjata yang dirancang Amerika, mempercepat transfernya, dan memperkuat pencegahan terhadap ancaman Cina.

Baca: Taiwan Tolak Gagasan 'Satu Negara Dua Sistem' seperti di Hong Kong

Presiden Joe Biden telah menyetujui penjualan senjata ke Taiwan senilai lebih dari US$ 20 miliar, yang telah berlangsung sejak 2017. Hal itu dilakukan karena Cina telah meningkatkan tekanan militer di pulau yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya itu.

Namun Taiwan dan Kongres Amerika telah memperingatkan penundaan pengiriman karena kesulitan rantai pasokan dan simpanan yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan untuk beberapa sistem persenjataan akibat perang Ukraina.

"Itu tepat di awal proses," kata Rupert Hammond-Chambers, presiden Dewan Bisnis AS-Taiwan yang beranggotakan banyak kontraktor pertahanan Amerika, mengenai rencana tersebut.

Hammond-Chambers mengatakan belum ditentukan senjata apa yang akan diproduksi secara bersama oleh kedua negara. Namun kemungkinan akan berfokus untuk menyediakan lebih banyak amunisi dan teknologi rudal yang sudah lama ada kepada Taiwan.

Kemungkinan lain adalah Amerika Serikat yang menyediakan teknologi untuk memproduksi senjata di Taiwan, atau memproduksi senjata di Amerika Serikat menggunakan suku cadang Taiwan.

Ia memperingatkan kerja sama itu akan membutuhkan pembuat senjata mendapatkan lisensi produksi bersama dari Departemen Luar Negeri dan Pertahanan. Hammond-Chambers menambahkan mungkin ada penolakan di dalam pemerintah Amerika untuk mengeluarkan lisensi produksi bersama teknologi penting untuk platform asing.

“Ini adalah bagian dari teka-teki, bukan pengubah permainan," kata Hammond-Chambers kepada Reuters, mengutip tiga sumber yang tidak disebutkan namanya.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menolak berkomentar, tetapi menegaskan kembali bahwa hubungan Taiwan-Amerika dekat dan bersahabat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ditanya mengenai rencana itu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Amerika Serikat sedang mencari semua opsi untuk memastikan transfer cepat kemampuan pertahanan ke Taiwan.

“Penyediaan cepat persenjataan pertahanan Taiwan dan dukungan Amerika Serikat melalui Penjualan Militer Asing dan Penjualan Komersial Langsung sangat penting untuk keamanan Taiwan. Kami akan terus bekerja dengan industri untuk mendukung tujuan itu," kata juru bicara itu.

Rencana itu mencuat setelah Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken berbicara dalam sebuah forum di Universitas Stanford pada Senin lalu bahwa Beijing bertekad mengejar reunifikasi dengan Taiwan pada waktu yang jauh lebih cepat, meskipun Cina tidak menentukan tanggalnya.

Pada Ahad lalu, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan negaranya tidak akan pernah melepaskan hak untuk menggunakan kekuatan atas Taiwan, tetapi akan berusaha mencari resolusi damai.

Kantor kepresidenan Taiwan menyatakan negara itu tidak akan mundur dari kedaulatannya. Taiwan tidak akan berkompromi dengan kebebasan dan demokrasi, tetapi pertemuan di medan perang juga bukan pilihan.

Para pejabat Amerika telah mendorong Taiwan untuk memodernisasi militernya sehingga dapat menjadi "landak" yang sulit diserang oleh Cina. Para pejabat Amerika telah mengkritik Beijing karena menggunakan kunjungan Ketua DPR Amerika Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus lalu sebagai dalih untuk mengubah status quo di Selat Taiwan dengan meningkatkan latihan militer di dekatnya.

Baca: Presiden Taiwan: Perang dengan China Bukan Pilihan

REUTERS | CNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

6 jam lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

7 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

19 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

2 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

2 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.