TEMPO.CO, Jakarta - China mendukung para diplomat yang diduga melakukan kekerasan kepada demonstran anti-Xi Jinping di konsulat China di Manchester, Inggris, pekan ini.
Wakil Menteri Luar Negeri China, Ma Zhaoxu, menyebut, berani bertarung adalah karakter spiritual dari diplomasi China.
“Diplomasi China akan terus menampilkan semangat juang, meningkatkan kemampuan kita untuk berjuang, selalu siap di garis depan untuk melindungi kepentingan dan martabat nasional kita,” kata Zhaoxu saat konferensi pers di Beijing, Kamis, 20 Oktober 2022, di sela-sela kongres dua dekade Partai Komunis.
Baca juga: Demonstran di Manchester Dipukuli di Konsulat China, Ini Kata Inggris
Diplomat China di Inggris menjadi sorotan setelah pada Ahad, 16 Oktober 2022 seorang pengunjuk rasa Hong Kong terlihat diseret ke konsulat China di Manchester, kemudian diserang. Polisi kemudian menyelidiki insiden tersebut.
Inggris pada Selasa, 18 Oktober 2022, memanggil kuasa usaha China di London untuk menjelaskan apa yang terjadi di konsulat pada Ahad.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan protes, yang melibatkan 30 hingga 40 orang termasuk warga Hong Kong yang sekarang tinggal di Inggris, berlangsung damai dan sesuai peraturan hukum.
China telah membantah dugaan kekerasan dan laporan kritis lainnya mengenai tindakan diplomatnya selama acara demo anti- Xi Jinping di konsulat Manchester.
Konsul Jenderal China di Manchester, Zheng Xiyuan, yang telah dituduh terlibat dalam insiden itu, membela tindakannya. Dia mengatakan pria itu "Telah melecehkan negara saya, pemimpin saya."
"Ini adalah tugas saya. Saya pikir diplomat mana pun, jika dihadapkan dengan perilaku seperti itu, kita harus menjaga martabat kita," kata Zheng kepada Sky News, Rabu, 19 Oktober 2022.
Xi diperkirakan akan mengamankan masa kepemimpinan ketiga di kongres partai ke-20, yang berakhir akhir pekan ini. Hubungan Barat dan China memburuk karena isu-isu mulai dari hak asasi manusia hingga Covid-19.
Baca juga: Demo Anti-Xi Jinping Bentrok, Kemlu Inggris Panggil Diplomat China
REUTERS