TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Iran di Jakarta menyatakan bahwa Iran tidak berpihak dalam konflik Rusia Ukraina, baik terhadap Rusia maupun Ukraina. Hal ini diungkapkan Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad terkait peran Iran yang disebut memasok Drone Kamikaze Shaded-136 dan rudal ke Rusia.
“Dalam konflik ini kami tidak berpihak pada mana pun. Bahkan kami berupaya untuk menjadi penengah agar bisa mendamaikan kedua belah pihak,” ujar Mohammad Azad dalam jumpa pers yang dilaksanakan di kediamannya pada Rabu malam, 19 Oktober 2022.
Baca juga: Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Tertutup, Bahas Paket Drone Iran ke Rusia
Disebutkan juga bahwa, atas permintaan negara Prancis, Iran datang ke Rusia untuk memainkan peran sebagai jembatan komunikasi antara Rusia dan Ukraina.
“Kami bukan hanya tidak memihak, tetapi kami berupaya menjadi penengah dan ingin berkontribusi agar bisa mengakhiri perang ini.”
Konflik antara Rusia dan Ukraina yang dimulai pada 24 Februari tak kunjung usai dan kian memanas. Dalam pernyataannya, kedubes Iran mengungkapkan bahwa Rusia tidak hanya menyerang individu, tetapi mereka juga menyerang dan melakukan pengeboman di berbagai instalasi dengan senjata buatan Iran tersebut.
Atas penyerangan tersebut, korban jiwa terus berjatuhan. Sikap Rusia yang dianggap sembrono dalam melakukan penyerangan terus mendapat kecaman dari Barat.
Terkait hal ini, Kedubes Iran sangat menyayangkan sikap Barat yang telah menjadikan Iran sasaran terkait nuklir buatan Iran.
“Ini telah menjadi tabiat dari pihak Barat, apa yang menjadi kekuatan Iran langsung dijadikan sasaran, dan semua hal dikaitkan dengan kekuatan Iran,” ucapnya.
Kedubes Iran mengungkapkan, drone atau pesawat tanpa awak yang menjadi kekuatan Iran, secara langsung menjadi insiden yang menyebar luas hingga kampanye hitam dilaksanakan. Kedubes Iran menambahkan bahwa pihaknya sangat yakin jika Barat akan menjatuhkan sanksi kepada Iran terkait dengan drone yang dimiliki Iran di Rusia.
Baca juga: Israel Bantu Alat Peringatan Serangan Drone Kamikaze untuk Ukraina
NESA AQILA
