TEMPO.CO, Jakarta - Penulis Swiss, Kim de l'Horizon, mencukur rambutnya di atas panggung setelah memenangkan penghargaan bergengsi German Book Prize, pada Senin, 17 Oktober 2022. Sikap yang ditunjukkan Kim ini menandakan solidaritas untuk para wanita yang memprotes di Iran.
"Penghargaan ini bukan hanya untuk saya," kata penulis, yang mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner, kepada hadirin di upacara penghargaan yang digelar di Frankfurt.
"Saya pikir juri memilih teks ini juga untuk mengirim sinyal melawan kebencian, untuk cinta, dan untuk perjuangan semua orang yang ditekan karena tubuh mereka," katanya.
Baca juga: Protes Kematian Mahsa Amini, Sejumlah Wanita Iran Gelar Aksi Potong Rambut Bersama
Setelah diumumkan sebagai pemenang untuk novel debutny, "Blutbuch", yang berarti buku Darah, penulis berkumis itu naik ke panggung dan menyanyikan sebuah lagu. Setelahnya dia menggunakan pisau cukur listrik untuk mencukur rambutnya di podium.
Juri mengatakan pihaknya telah "terinspirasi" oleh novel yang ditulis Kim."Dengan energi kreatif yang luar biasa, narator non-biner dari novel Kim de l'Horizon, mencari bahasa mereka sendiri," kata juri.
Penghargaan Buku Jerman memberikan tanda jasa novel berbahasa Jerman terbaik tahun ini dan dilengkapi dengan hadiah 25.000 euro atau sekitar Rp380 juta.
Upacara penghargaan biasanya mengindikasikan dimulainya pameran buku Frankfurt. Pameran buku terbesar di dunia, yang akan berlangsung dari Rabu hingga Minggu ini.
Iran telah diguncang oleh gelombang protes sejak kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun bulan lalu, beberapa hari setelah dia ditangkap oleh polisi moral di Teheran. Perempuan itu diduga melanggar aturan berpakaian ketat Iran untuk wanita.
Baca juga: Dukung Wanita Iran, Anggota Parlemen Uni Eropa Potong Rambut di Mimbar
FRANCE 24