TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer Rusia pada 21 September lalu untuk memperkuat Angkatan Bersenjata Rusia dalam perang di Ukraina. Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menargetkan 300 ribu orang akan ikut wajib militer di Rusia dalam mobilisasi ini, terutama mereka yang memiliki pengalaman tempur dan keahlian militer yang dibutuhkan Tentara Merah.
Syekh Hazrat Albir Krganov, Ketua Majelis Spiritual Muslim Rusia, menilai mobilisasi ini diperlukan untuk menjamin keamanan negara. Hazrat adalah ulama Rusia kelahiran Chkalovskoye, Chuvash pada 10 Oktober 1976. Pada 2014, Presiden Putin mengangkat Hazrat sebagai Anggota Kamar Sipil Federasi Rusia, lembaga konsultatif di bawah presiden yang bertugas menganalisa rancangan undang-undang dan memantau aktivitas parlemen, pemerintah, dan lembaga negara.
Baca juga: Komponen Cadangan untuk Tentara Merah
Hazrat menjawab secara tertulis beberapa pertanyaan Iwan Kurniawan dari Tempo mengenai mobilisasi militer yang sedang berjalan di negerinya pada Ahad, 16 Oktober 2022 lalu. Berikut petikannya.
Bagaimana Anda melihat mobilisasi militer ini?
Mobilisasi militer yang sedang dilaksanakan di Rusia sebenarnya dinamakan mobilisasi parsial dan mempengaruhi kurang dari satu persen penduduk. Setiap warga negara yang bertanggung jawab, apalagi seseorang yang beriman, wajib untuk bangkit mempertahankan tanah airnya, seperti tercatat dalam dokumen-dokumen internal dari umat Islam Rusia, seperti doktrin sosial para muslim Rusia dan strategi perkembangan agama Islam dan lembaga-lembaga muslim Rusia sampai tahun 2035. Begitulah selalu dalam sejarah Rusia.
Apakah Anda pernah mengikuti pelatihan militer?
Saya sendiri belum sempat mendapat latihan militer tetapi pada waktu saya belajar di Pesantren Kazan, direkturnya pada tahun 1990 adalah seorang laki-laki Tatar yang berpendidikan Islam, Kolonel Purnawirawan Iskhak Lotfullin. Beliau mengajar kami agar mematuhi tata tertib dan mencintai Tanah Air.
Seberapa penting mobilisasi militer ini untuk perang di Rusia?
Pertanyaan ini lebih baik dijawab oleh ahli-ahli militer, sedangkan saya bukan ahlinya. Namun, kalau pun Kementerian Pertahanan memberi tugas seperti itu, maka hal itu untuk menjamin keamanan negara dengan meningkatkan jumlah tentara. Dan, banyak sukarelawan yang berpengalaman militer yang mendaftarkan diri dalam mobilisasi itu.
Sepanjang Anda lihat, apa dampak dari perang di Ukraina terhadap masyarakat Rusia?
Hampir 80 persen penduduk Rusia mendukung haluan pimpinan negara. Pada tahap sekarang ini, masalah ekonomi atau masalah lain belum dirasakan. Negara kami terus tumbuh dan berkembang. Campur tangan dari apa yang dinamakan persekutuan negara-negara Barat malah, sebaliknya, menyatukan masyarakat kami. Kalau dulu masyarakat ini diberitahu oleh ahli-ahli tentang niat negara-negara Barat untuk “mencabut Rusia”, maka sekarang kami menyaksikan pelaksanaan rencana tersebut. Dunia kita sekarang ini memiliki banyak pusat dan ketergantungan kolonial sudah tidak berlaku lagi. Berdasarkan kepentingan nasional masing-masing, setiap negara harus mengambil keputusan sejauh mana ia siap menjadi berdaulat dan mandiri.