Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Tantangan Militer Cina

Reporter

image-gnews
Presiden Cina Xi Jinping berbicara pada upacara penghargaan medali yang menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis 29 Juni 2021. [CCTV via Reuters TV]
Presiden Cina Xi Jinping berbicara pada upacara penghargaan medali yang menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis 29 Juni 2021. [CCTV via Reuters TV]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Komunis China pada Minggu, 16 Oktober 2022, memulai kongres yang digelar setiap lima tahun sekali. Presiden Cina Xi Jinping diharapkan mengganti empat dari enam perwira senior yang bertugas di Komisi Pusat Militer Cina karena sudah masuk usia pensiun. 

Mereka yang diperkirakan akan mundur adalah Wakil Ketua Komisi Pusat Militer Cina Xu Qiliang dan Zhang Youxia, yang keduanya berusia 72 tahun. Zhang secara luas dipandang sebagai sekutu dekat Presiden Xi.

Sejumlah atase militer Asia dan Barat, serta analis keamanan menganggap pengganti mereka harus mengintegrasikan kekuatan yang semakin kompleks yang akan menjadi vital untuk invasi Taiwan. Tugas itu juga harus memenuhi permintaan lama Xi bahwa militer dapat bertarung dan memenangkan perang.

Baca juga: Laptop dan PC Terbaru dari Microsoft, Simak Pembaruan dan Harganya

Dalam dua masa jabatan pertamanya sebagai Panglima Militer Cina, Presiden Xi telah melakukan perubahan besar pada struktur, postur, dan potensi militer Cina. Selama 10 tahun itu, Cina dengan cepat memperluas dan memajukan pasukan Angkatan Laut dan roketnya.

Xi membersihkan ribuan perwira yang terlibat kasus korupsi, mereformasi operasi komandonya dan membangun pangkalan jauh di jantung maritim Asia Tenggara. Tantangan Xi saat ini adalah menerapkan perubahan besar-besaran pada kepemimpinannya. 

Militer Cina adalah salah satu yang terbesar di dunia. Dalam pemerintahan Cina, seorang Presiden juga menjabat sebagai Panglima Militer. 

Xi bertekad ingin meningkatkan modernisasi militer menyusul naiknya tantangan diplomatik. Modernisasi militer Cina juga untuk menghadapi dominasi strategis tradisional Amerika Serikat di Asia Timur.

Utusan militer dan tiga analis mengatakan, Cina perlu mengamankan pangkalan asing dan akses pelabuhan untuk perluasan armada Angkatan Lautnya serta mengatasi kemungkinan tekanan eksternal. Tujuannya demi memperdalam keterlibatan internasional atas gudang senjata nuklirnya. Perekonomian yang melambat juga dapat memperumit modernisasi.

Di tengah semua tantangan itu, sebagian besar jenderal di militer Cina  cenderung kekurangan satu elemen, yakni pengalaman tempur.

Zhang dan anggota komisi Jenderal Li Zuocheng, yang juga diperkirakan akan pensiun, adalah beberapa dari dua perwira terakhir yang bertempur dalam konflik perbatasan berdarah dengan Vietnam. Konflik itu dimulai dengan invasi Cina yang bermasalah pada 1979, tetapi terus berlanjut hingga akhir 1980-an.

Pengganti potensial, termasuk komandan baru-baru ini dari komando teater Timur dan Barat yang direformasi. Delapan utusan menyebut, mereka masing-masing bertanggung jawab atas perbatasan Taiwan dan India. Promosi juga bisa datang dari komando Teater Selatan, rumah bagi pangkalan angkatan laut yang vital.

Siapa yang nanti terpilih dapat menjelaskan prioritas militer Xi. Pilihan operasional apa pun hampir pasti harus diimbangi dengan promosi komisaris politik. Mengingat peran mereka yang harus memastikan militer Cina melayani Partai Komunis Cina ketimbang negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tidak ada kekurangan perwira militer senior yang secara internal meniru mantra 'lawan dan menang' Xi, tetapi teka-teki untuk PLA adalah kurangnya pengalaman operasional," kata Alexander Neill, analis militer swasta.

James Char, seorang sarjana jurusan keamanan di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam Singapura, mengatakan PLA (militer Cina) mengalami kekurangan dalam hal senjata gabungan dan operasi gabungan.

"Kapasitasnya untuk proyeksi daya berkelanjutan juga masih terbatas saat ini," kata Char.

Kementerian Pertahanan Cina enggan berkomentar perihal itu. Namun pentingnya kesetiaan mutlak kepada Xi dalam keputusan ini dinilai sebagai yang terpenting.

Empat diplomat yang mengamati perkembangan ini, berhadap bisa melihat kenaikan jabatan pada komisaris veteran Laksamana Miao Hua, kepala Departemen Pekerjaan Politik komisi tersebut, ke salah satu posisi Wakil Ketua.

Miao, yang memiliki hubungan awal dengan Xi ketika keduanya ditempatkan di pesisir provinsi Fujian di seberang Taiwan, hampir pasti akan disejajarkan oleh seorang komandan yang lebih operasional. Kemungkinan nama yang naik adalah jenderal Angkatan Darat Liu Zhenli.

Menurut laporan tahunan terbaru Pentagon tentang modernisasi militer Cina,  selama masa jabatan Presiden Xi lima tahun ke depan, Beijing diperkirakan akan memiliki hingga 700 hulu ledak nuklir yang siap kirim dan seribu hulu ledak pada 2030.

Senjata-senjata itu diharapkan disimpan dalam kesiapan tahap lanjut silo yang dimodernisasi. Menurut laporan Pentago, Cina sekarang tampaknya mengoperasikan triad nuklir, yang mampu meluncurkan rudal dari darat, pesawat dan kapal selam.

Christopher Twomey, seorang sarjana jurusan keamanan di Sekolah Paska-sarjana Angkatan Laut Amerika di California, mengatakan penting melanjutkan pertukaran internasional untuk lebih memahami doktrin nuklir Beijing yang berkembang, terlepas dari meningkatnya peran para komisaris. 

REUTERS

Baca juga: Android Vs iPhone, Uni Eropa Putuskan Pilih Charging Port Tipe USB-C

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

1 jam lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berdiri saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS /Amir Cohen
Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

2 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

3 hari lalu

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

8 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

10 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

10 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

14 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Kiri) memberikan sambutan dalam acara Bukber Partai Demokrat di St. Regis Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.


Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

15 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping berpose saat pertemuan di Bali, 14 November 2022. Keduanya bertemu menjelang KTT G20 di Bali. REUTERS/Kevin Lamarque
Joe Biden dan Presiden Xi Jinping Bertelepon

Joe Biden melakukan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping. Pembicaraan dilakukan jujur dan konstruktif mengenai berbagai isu bilateral, dan regional


Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

15 hari lalu

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Kantor Perdana Menteri di Tokyo, Jepang pada Rabu, 3 April. Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih, Prabowo Subianto, diterima Presiden Cina Xi Jinping dan PM Jepang Fumio Kishida


4 Poin Penting Pertemuan Prabowo - Xi Jinping, Ada Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

15 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) berjabat tangan saat keduanya bertemu di Beijing, China, Senin 1 April 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan
4 Poin Penting Pertemuan Prabowo - Xi Jinping, Ada Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Prabowo dan Xi Jinping membahas sejumlah hal di Cina pada Senin, 1 April 2024. Apa saja yang dibahas?