Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Faksi-faksi Palestina Meneken Perjanjian Rekonsiliasi

Reporter

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Militan Jihad Islam Palestina dan warga berdiri dekat roket saat mengikuti unjuk rasa anti-Israel, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 24 Agustus 2022. REUTERS/Suhaib Salem
Militan Jihad Islam Palestina dan warga berdiri dekat roket saat mengikuti unjuk rasa anti-Israel, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 24 Agustus 2022. REUTERS/Suhaib Salem
Iklan

TEMPO.CO, Aljir - Faksi-faksi Palestina yang bersaing menyetujui kesepakatan rekonsiliasi untuk menyelesaikan perselisihan selama 15 tahun melalui pemilu baru di wilayah pendudukan Palestina. Pertemuan dilaksanakan di Aljir yang dimediasi oleh pemerintah Aljazair.

Baca: Pejuang Palestina Tembak Mati Prajurit Israel di Tepi Barat

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh pemimpin senior Fatah, Azzam al-Ahmad; Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniya; dan Sekretaris Jenderal Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, Talal Naji. 

Tokoh Palestina lainnya yang diundang untuk menandatangani dokumen tersebut di antaranya anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Ahmed Majdalani; Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Barghouti; dan Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Palestina, Bassam al-Salhi.

“Ini adalah momen bersejarah, di mana kita melihat Yerusalem,” kata Haniya sebelum dia berterima kasih kepada Presiden Aljazair Abdulmajeed Tabboune yang telah mensponsori perundingan, seperti dilansir Al Jazeera, Kamis, 13 Oktober 2022.

Adapun al-Ahmad mengatakan bangga bisa dibantu Presiden Tabboune untuk menandatangani kesepakatan ini dan menyingkirkan perpecahan di Palestina. “Sebagai Fatah, kami berjanji menjadi yang pertama melaksanakan perjanjian ini,” ujar dia.

Perjanjian tersebut ditandatangani setelah para pemimpin 14 faksi, termasuk gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza, berunding selama dua hari menjelang pertemuan puncak Arab di Aljir pada November nanti.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan kesepakatan itu tidak termasuk bagian mengenai pembentukan pemerintah persatuan tetapi mencakup klausul tentang pengembangan struktur PLO, pembentukan dewan nasionalnya, dan pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski ada keraguan perjanjian itu akan memberikan perubahan nyata, warga Palestina mengikuti pembicaraan di Aljazair dengan sedikit optimisme bahwa kesepakatan akan membawa perubahan. Mereka ragu mengingat janji pemilu sebelumnya gagal terwujud.

Berdasarkan perjanjian tersebut, masing-masing faksi berjanji mempercepat penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden di semua wilayah Palestina, termasuk Yerusalem, dalam waktu satu tahun. Mereka juga mengakui PLO, yang dipimpin oleh Abbas, sebagai satu-satunya wakil rakyat Palestina.

Perpecahan politik sejak 2007 telah melemahkan aspirasi Palestina untuk menjadi negara dan telah menghalangi pemilu sejak pemungutan suara terakhir pada 2005 dan 2006. Kemenangan Hamas dalam pemilu legislatif meletakkan dasar bagi perpecahan politik. Kelompok yang menentang perdamaian dengan Israel itu menguasai Jalur Gaza pada 2007 sedangkan Otoritas Palestina yang didukung Barat bertahan di wilayah pendudukan Tepi Barat. Sejak itu, Gaza berada di bawah blokade brutal Israel-Mesir dan telah menghadapi setidaknya tiga serangan Israel.

“Kami memiliki harapan yang sangat tinggi kali ini, terutama karena serangan Israel terbaru terhadap rakyat kami,” kata Hazem Qassem kepada Al Jazeera.

Sebelumnya, Fatah dan Hamas telah berusaha menyelesaikan perbedaan di antara mereka dalam beberapa putaran pembicaraan. Mereka bahkan telah sepakat membentuk pemerintahan sementara, tetapi rekonsiliasi tak kunjung terwujud.

Baca: Kisah Warga Palestina di Kuburan Gaza dan 'Bau Kematian' Menyengat

AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

3 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

4 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

6 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

7 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

10 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

11 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

12 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Enam Minggu Lagi, Jalur Gaza Kemungkinan Terjerumus dalam Kelaparan

1 hari lalu

Anak Palestina menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan al-Awda, di tengah kelaparan yang meluas saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 1 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Enam Minggu Lagi, Jalur Gaza Kemungkinan Terjerumus dalam Kelaparan

Jalur Gaza bisa melampaui ambang batas kelaparan karena kerawanan pangan, kekurangan gizi dan kematian dalam enam minggu.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.