TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota parlemen Rusia yang sebelumnya bos energi Rusia, menjadi tokoh energi terbaru yang meninggal sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan perang brutalnya di Ukraina. Nikolay Petrunin, 47 tahun, diduga meninggal karena komplikasi dari COVID-19 setelah koma selama sebulan. Namun, hal ini belum dikonfirmasi.
Ada serentetan kematian misterius yang terkait dengan Gazprom dan pejabat energi Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Ada yang jatuh dari jendela, tenggelam di kolam renang dan melakukan bunuh diri sambil melakukan pembunuhan yang kejam terhadap keluarganya.
Namun, para kritikus khawatir FSB berada di balik pembunuhan itu, dengan tiran Putin yang secara teratur dituduh memerintahkan kematian para pembangkang. Ia berulang kali membantahnya.
Petrunin yang juga ayah tiga anak, adalah mantan eksekutif industri gas terkemuka yang menjadi wakil ketua komite energi parlemen Rusia. Ia dipandang sebagai loyalis Putin dan disebut sebagai anak ajaib dalam industri gas.
Bisnisnya membangun jaringan pipa gas untuk operator energi besar Rusia dan memiliki hubungan dengan raksasa gas Kremlin, Gazprom serta Rosneft.
Dia melaporkan gaji tahunan hingga £1,75 juta dan telah menjadi anggota parlemen di wilayah Tula sejak 2016. Petrunin menikah dengan Albina Petrunina, mantan polisi wanita berpangkat mayor.
Ia kemudian menjadi salah satu pemilik perusahaan MetaTrendCity, bersama dengan manajer Gazprom yang berpengaruh, Vladimir Vasiliev. Selain gas - sebagai bos PromGazService - Petrunin sebelumnya memiliki bisnis yang terkait dengan bir dan pariwisata.
Baca juga: Bos Minyak Rusia Tewas Jatuh dari Jendela Rumah Sakit, Kritik Invasi ke Ukraina