TEMPO.CO, Damaskus - Setidaknya 18 serdadu Suriah tewas dan 20 lainnya luka-luka sebuah bom meledak di sebuah bus militer di pedesaan Damaskus, Kamis, 13 Oktober 2022. Demikian dilaporkan radion setempat Sham FM.
Baca: Australia Selamatkan 16 Wanita dan 42 Anak-anak dari Kamp ISIS di Suriah
Ini adalah salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan pemerintah Suriah yang tidak berada di garis depan yang aktif dalam beberapa bulan terakhir. Serangan terhadap bus khususnya telah meningkat, termasuk di pedesaan Damaskus.
Hingga kini belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pihak berwenang Suria juga belum memberikan komentar.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang yang menghitung korban dan meliput perkembangan militer dalam konflik 11 tahun di negara itu, melansir angka berbeda. Menurut lembaga yang berbasis di Inggris itu, ledakan bus menewaskan 17 tentara Suriah.
Satu dekade konflik di Suriah telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat negara itu retak. Pasukan pemerintah Suriah telah berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah mereka yang sebelumnya dikuasai pejuang oposisi.
Insiden keamanan telah meningkat di sekitar Damaskus dan bagian lain dari Suriah yang dikendalikan oleh pemerintah. Maret lalu, kelompok militan menyerang sebuah bus militer di dekat Palmyra, Suriah bagian tengah. Serangan itu menewaskan 13 tentara Suriah dan melukai 18 lainnya.
Di masa lalu, pemerintah Suriah menyalahkan serangan semacam itu pada kelompok militan Islamic State yang telah aktif di Suriah selatan dan tengah meskipun kehilangan kendali atas wilayah di negara itu sejak 2019.
Baca: Meski Ditentang Kelompok HAM, Lebanon Akan Tetap Memulangkan Pengungsi Suriah
REUTERS | ABC NEWS