"

Greta Thunberg Dukung Jerman Gunakan Energi Nuklir

Reporter

Aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg, saat menghadiri konferensi pers KTT iklim COP25 di Madrid, Spanyol, 9 Desember 2019. Usai berkemah di depan parlemen Swedia, kampanye Greta Thunberg makin membesar menjadi pergerakan global. REUTERS/Juan Medina
Aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg, saat menghadiri konferensi pers KTT iklim COP25 di Madrid, Spanyol, 9 Desember 2019. Usai berkemah di depan parlemen Swedia, kampanye Greta Thunberg makin membesar menjadi pergerakan global. REUTERS/Juan Medina

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis iklim Greta Thunberg mengizinkan Jerman menunda rencana untuk menutup sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada akhir tahun ini. Thunberg mengatakan hilangnya output Jerman di tengah krisis energi Eropa akan mengarah pada alternative yang lebih berbahaya bagi lingkungan.

“Secara pribadi, saya rasa ini gagasan yang buruk untuk fokus pada batu bara ketika PLTN sudah ada. Namun tentu saja ini sebuah debat yang sangat menular,” kata Thunberg dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Jerman ARD, yang tayangkan Rabu, 12 Oktober 2022.

Thunberg, 19 tahun, adalah remaja asal Swedia, yang sebelumnya sangat lantang menyuarakan penolakan penggunaan energi nuklir. Sebab penggunaan nuklir sebagai sumber energi sangat berbahaya, mahal dan memakan waktu.    

Pada Juli 2022 lalu, anggota parlemen Uni Eropa memutuskan untuk mengkategorikan energi nuklir sebagai energi yang berkesinambungan. Thunberg pun langsung menyuarakan penolakannya dengan mengatakan tidak ada cukup lobi dan greenwashing akan membuat semuanya menjadi hijau.

“Kita saat ini benar-benar membutuhkan energi yang diperbaharui, bukan solusi yang salah,” kata Thunberg.

Baca juga: 70 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia - Jerman, Airlangga: Pertemuan G20 Jadi Tonggak Penting

Konflik Rusia – Ukraina telah mengarah pada penjatuhan sejumlah sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penurunan jumlah pengiriman gas alam cair Rusia ke Eropa Barat, Jerman dan negara-negara anggota NATO membuat warga harus bersiap menghadapi musim dingin yang menggigil dan gelap. Pekan ini, Italia baru saja memberlakukan aturan larangan menggunakan pemanas.

Jerman adalah negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Negara itu pun melakukan pembatasan pada warganya untuk penggunaan lampu dan pemanas, yang ditujukan untuk mengurangi konsumsi gas selama musim dingin.      

Kebijakan Jerman itu, juga berlaku di kantor-kantor pemerintahan dan fasilitas umum, di mana suhu pemanas diturunkan. Aturan ini tidak berlaku untuk institutsi sosial seperti rumah sakit yang boleh memasang pemanas 20 – 19 derajat celsius.   

    

Sumber: RT.com

Baca juga: Tokoh-tokoh Dunia Ini Penyandang Autisme

   

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.          








Menghadapi Peru di Laga Uji Coba, Jerman Bermain dengan Dua Penyerang

7 jam lalu

Pelatih Jerman Hansi Flick saat konferensi pers di Frankfurt, Jerman, 24 Maret 2023. REUTERS/Heiko Becker
Menghadapi Peru di Laga Uji Coba, Jerman Bermain dengan Dua Penyerang

Jerman bertahun-tahun memilih bermain tanpa penyerang murni sejak menjuarai Piala Dunia 2014 dan pensiunnya Miroslav Klose.


Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Bandara Jerman Lukai 5 Orang, Aksi Teror?

8 jam lalu

Cologne Bonn Airport. cologneairport.com
Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Bandara Jerman Lukai 5 Orang, Aksi Teror?

Sebuah mobil yang dikendarai seorang pria paruh baya menabrak sejumlah orang di bandara Jerman. Motif diduga bukan terorisme


Warga Jerman Bakal Lebih Irit Lagi dalam Penggunaan Gas

9 jam lalu

Ilustrasi anak mematikan lampu. alliantenergykids.com
Warga Jerman Bakal Lebih Irit Lagi dalam Penggunaan Gas

Warga Jerman kemungkinan harus memangkas lebih banyak konsumsi gas alam demi menghindari krisis energi pada musim dingin berikutnya


Gantung Sepatu, Berikut Profil Raja Assist Mesut Ozil

20 jam lalu

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Gantung Sepatu, Berikut Profil Raja Assist Mesut Ozil

Pesepak bola Mesut Ozil memutuskan gantung sepatu pada usia 34 tahun. Berikut profil si raja assist tersebut.


Gantung Sepatu, Ini Sederet Klub yang Pernah Dibela Si Raja Assist Mesut Ozil

22 jam lalu

Pemain Basaksehir, Mesut Ozil. (Instagram/@m10_official)
Gantung Sepatu, Ini Sederet Klub yang Pernah Dibela Si Raja Assist Mesut Ozil

Mesut Ozil tercatat pernah membela Real Madrid, Arsenal, hingga Basaksehir. Berikut adalah catatannya selama membela klub-klub tersebut.


Perwira Polisi Jerman Ditembak dalam Penggeledahan Gerakan Reichsbuerger

2 hari lalu

Menteri Kehakiman Jerman Marco Buschmann. REUTERS/Michele Tantussi
Perwira Polisi Jerman Ditembak dalam Penggeledahan Gerakan Reichsbuerger

Gerakan Reichsbuerger tidak mengakui Jerman modern sebagai negara sah.


Jelang Uji Coba Lawan Peru dan Belgia, Jerman Panggil Lima Pendatang Baru

2 hari lalu

Niclas Fuellkrug dari Bremen merayakan gol ketiga mereka, menyusul dimulainya kembali permainan tanpa penonton setelah merebaknya penyakit virus corona (COVID-  19) dalam pertandingan Bundesliga antara Werder Bremen vs FC Cologne di Weser-Stadion, Bremen, Jerman, 27 Juni 2020. Patrik Stollarz/Pool via REUTERS
Jelang Uji Coba Lawan Peru dan Belgia, Jerman Panggil Lima Pendatang Baru

Jerman memulai awal baru setelah tersingkir di fase grup Piala Dunia 2022.


Menteri Jerman Mengunjungi Taiwan, Cina Berang

3 hari lalu

Menteri Pendidikan dan Riset Jerman Bettina Stark-Watzinger memberikan pidato pada upacara penandatanganan kerja sama Sains dan Teknologi Jerman-Taiwan di National Science and Technology Council, di Taipei, Taiwan, 21 Maret 2023. REUTERS/I-Hwa Cheng
Menteri Jerman Mengunjungi Taiwan, Cina Berang

Menteri Pendidikan Jerman Bettina Stark-Watzinger melakukan kunjungan pertama tingkat kabinet dalam 26 tahun ke Taiwan


Ukraina Lebih Cepat Habiskan Peluru Hadapi Rusia, UE Tambah 1 Juta Amunisi

3 hari lalu

Tentara Ukraina menembakkan howitzer M119 ke garis depan, di tengah serangan Rusia di Ukraina, dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 Maret 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak
Ukraina Lebih Cepat Habiskan Peluru Hadapi Rusia, UE Tambah 1 Juta Amunisi

Negara-negara Uni Eropa menyetujui pengiriman 1 juta peluru artileri ke Ukraina senilai 2 miliar euro atau Rp32,8 triliun sampai tahun depan


Jerman Ingin Membeli Helikopter Sipil Airbus yang Akan Diubah untuk Tempur

5 hari lalu

Pengunjung melihat Helikopter Airbus H145 dalam Pameran Udara Internasional Paris ke-53 di Bandara Le Bourget dekat Paris, Prancis, 18 Juni 2019. REUTERS/Pascal Rossignol
Jerman Ingin Membeli Helikopter Sipil Airbus yang Akan Diubah untuk Tempur

Helikopter sipil Airbus ini direncanakan menggantikan armada tempur Tiger.