Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerusuhan Pecah di Haiti, Demonstran Tolak Bantuan Asing Atasi Gengster

Reporter

image-gnews
Warga ikut ambil bagian dalam aksi protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry setelah berminggu-minggu alami kekurangan bahan pangan, dan krisis kemanusiaan di Port-au-Prince, Haiti 10 Oktober 2022. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Warga ikut ambil bagian dalam aksi protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry setelah berminggu-minggu alami kekurangan bahan pangan, dan krisis kemanusiaan di Port-au-Prince, Haiti 10 Oktober 2022. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang di Haiti yang dilanda krisis telah turun ke jalan di ibu kota Port-au-Prince. Massa menentang keputusan pemerintah mencari bantuan militer asing untuk memadamkan kekerasan terkait geng Haiti. Polisi telah menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa.

Baca juga: Kewalahan Atasi Gengster, Haiti Minta Bantuan Internasional

Para demonstran pada Senin berteriak menentang pendudukan asing. Mereka juga menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry. Pada Jumat pekan lalu, Henry meminta bantuan negara-negara asing untuk menghentikan tindakan kriminal oleh geng bersenjata di seluruh negeri.

Beberapa orang tertembak dan satu orang dilaporkan tewas dalam unjuk rasa tersebut. Para pengunjuk rasa menyalahkan polisi atas kematian itu.

“Ini adalah kejahatan yang dilakukan oleh polisi. Gadis muda ini tidak menimbulkan ancaman. Dia dibunuh karena mengekspresikan keinginannya untuk hidup bermartabat,” kata seorang pengunjuk rasa, yang menolak menyebutkan namanya.

“Kami tentu membutuhkan bantuan untuk mengembangkan negara kami, tetapi kami tidak membutuhkan sepatu bot (di lapangan)”, kata pengunjuk rasa lain. Mereka menuduh bahwa masyarakat internasional mencampuri urusan internal Haiti dan pemerintah tidak legitimasi untuk meminta bantuan militer.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin menyerukan pengerahan segera pasukan internasional khusus di Haiti untuk membantu negara Karibia itu, yang sedang menghadapi kekurangan bahan bakar dan air.

Duta Besar Haiti untuk Amerika Serikat juga mengatakan pada Senin bahwa AS dan Kanada harus memimpin untuk menghadapi geng-geng Haiti. "Kami ingin melihat tetangga kami seperti Amerika Serikat, seperti Kanada, memimpin dan bergerak cepat," kata Bocchit Edmond kepada Reuters.

“Ada ancaman yang sangat besar atas kepala perdana menteri. Jika tidak ada yang dilakukan dengan cepat, ada risiko kepala negara lain (akan) terbunuh di Haiti,” katanya. Ia merujuk pada pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 2021.

AS pada Sabtu mengatakan sedang meninjau permintaan dukungan Haiti. Kementerian luar negeri Kanada pada hari Jumat mengatakan 19 anggota Organisasi Negara-negara Amerika berkomitmen untuk membantu warga Haiti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permintaan dari pemerintah Haiti datang hampir sebulan setelah salah satu geng paling kuat di negara itu mengepung terminal bahan bakar utama di ibu kota Port-au-Prince. Geng telah mencegah distribusi sekitar 10 juta galon solar serta bensin dan lebih dari 800.000 galon minyak tanah yang disimpan di lokasi.

Banyak orang Haiti menolak gagasan intervensi negara lainnya. Sebelumnya penjaga perdamaian PBB dituduh melakukan serangan seksual dan memicu epidemi kolera lebih dari satu dekade lalu yang menewaskan hampir 10.000 orang di Haiti. 

"Ini inkonstitusional dan tindakan yang bertentangan dengan tuntutan rakyat Haiti," kata penduduk Port-au-Prince Josue Merilein.

Polisi Nasional Haiti telah berjuang mengendalikan geng dengan sumber daya yang terbatas dan kekurangan staf. Hanya terdapat 12.800 petugas aktif di negara berpenduduk lebih dari 11 juta orang itu.

Haiti adalah salah satu negara termiskin di dunia yang menderita bencana alam berkala serta krisis politik. Sejak itu, geng-geng bersenjata kian merajalela.

Banyak warga Haiti telah menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Henry, yang pemerintahannya hanya sementara. Henry menunda tanpa batas waktu pemilihan yang sebelumnya dijadwalkan pada November 2021. Protes dan kerusuhan pecah di sekitar Haiti sejak pemerintah mengumumkan pada bulan lalu bahwa mereka akan memotong subsidi bahan bakar yang mengakibatkan kenaikan harga BBM.

Baca: Kolera Berjangkit Lagi di Haiti, pada 2010 Renggut 10 Ribu Jiwa

AL JAZEERA | REUTERS 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

3 hari lalu

Petugas polisi mengambil bagian dalam konfrontasi dengan geng di dekat Istana Nasional, di Port-au-Prince, Haiti 21 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru


10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Pertamina Patra Niaga memperkirakan kebutuhan energi masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 meningkat 56 persen dibandingkan tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?


Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

9 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.


YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

26 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Seorang Youtuber asal Amerika Serikat ditangkap saat hendak mewawancarai pentolan geng Haiti.


Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

27 hari lalu

Petugas melayani konsumen yang mengisi bahan bakar pada SPBU di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi pada 1 Oktober 2023 dengan kenaikan antara Rp 700 hingga Rp 1.000 per liter. Tempo/Tony Hartawan
Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.


Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

27 hari lalu

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Foto: Instagram/@nicke_widyawati
Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

34 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

34 hari lalu

Kartu remi berlumuran darah tergeletak di lantai di samping mayat dua pria yang ditembak mati di tengah meningkatnya kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 18 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.


Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

37 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.


Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

41 hari lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI Rahmat Bagja ditemui di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, pada Rabu, 13 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo.
Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.