TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky menanggapi serangan Rusia di sejumlah wilayah Ukraina pada Senin pagi waktu setempat, 10 Oktober 2022. Dia menyebut agresi tersebut adalah tantangan berat, namun pihak Ukraina percaya bisa kembali pulih.
Zelensky mengatakan Rusia telah melancarkan lusinan rudal 'Shaheds' buatan Iran. Pemimpin Ukraina itu menyebut Rusia sengaja menyerang Kyiv dengan dua target, yakni fasilitas energi dan warga sipil.
"Waktu dan tujuan seperti itu dipilih secara khusus untuk menyebabkan kerusakan sebanyak mungkin," kata Zelensky di video selfie yang menunjukkannya di Istana Ukraina, Senin.
Dengan menghancurkan semua fasilitas energi yang ada di sebagian wilayah Ukraina, menurut Zelensky, Rusia ingin kepanikan dan kekacauan. Zelensky sendiri menegaskan pihaknya tidak akan gentar dan bakal terus maju di medan perang.
"Kami adalah orang Ukraina. Kami saling membantu. Kami percaya pada diri kami sendiri. Kami mengembalikan semua yang hancur," kata Zelensky.
Kantor Presiden Ukraina sebelumnya mengkonfirmasi, serangan terjadi di banyak kota di Ukraina. Peristiwa itu terjadi sehari setelah Moskow menyalahkan Kyiv atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia.
“Ukraina berada di bawah serangan rudal. Ada informasi mengenai serangan di banyak kota di negara kita," kata Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Kyrylo Tymoshenko di media sosial seperti dikutip Al Jazeera. Dia menyerukan penduduk untuk tinggal di tempat penampungan.
Gubernur Regional Maxim Kozytski melalui Telegram mengkonfirmasi, wilayah barat Lviv di Ukraina telah dilanda pemboman yang menargetkan infrastruktur penting, termasuk fasilitas energi. Dia meminta warga untuk tetap tinggal di dalam rumah setelah serangan itu.
Sebelumnya, Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengkonfirmasi peristiwa di wilayahnya. Seorang saksi mata Reuters melaporkan kepulan asap hitam membubung dari gedung-gedung yang berada di Kyiv.
"Beberapa ledakan di distrik Shevchenskivskyi - di pusat ibu kota. Detailnya nanti," kata Klitschko di Telegram, dikutip Reuters.
The Independent, mengutip laporan lokal mengatakan bahwa setidaknya empat ledakan terdengar dari pusat kota. Belum jelas apakah serangan rudal itu telah menimbulkan korban.
Al Jazeera mengutip juru bicara layanan darurat di Kyiv mewartakan ada jumlah korban yang belum dikonfirmasi. Ledakan itu tampaknya merupakan hasil dari serangan rudal.
Baca juga: Rusia Ukraina Memanas, Kyiv Kembali Dibombardir