Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ujung Hari Che Guevara 55 Tahun Lalu, Revolusioner Kuba yang Wariskan Pembebasan Amerika Latin

image-gnews
Ernesto
Ernesto "Che" Guevara, pemimpin Revolusi Cuba bersama Fidel Castro tahun 1950-an. [CBS-TV via CNN]
Iklan

TEMPO.CO, Havana -Berbicara tentang Kuba, maka rasanya tidak dapat dipisahkan dari sosok Che Guevara. Tokoh revolusi Kuba ini bersama dengan Fidel Castro berhasil menggulingkan diktator Kuba, Fulgencio Batista. Bagaimana kiprahnya?

Kehidupan Awal Che

Ernesto Guevara de la Serna atau yang lebih akrab dengan nama Che Guevara lahir di Rosario, Argentina pada 14 Juni 1928. Che Guevara merupakan anak tertua dari lima bersaudara dalam keluarga kelas menengah Argentina yang berafiliasi pada gerakan-gerakan kiri. Keluarga Guevara merupakan keturunan Spanyol dan Irlandia.

Ia merupakan dokter asal Argentina yang kemudian bergabung dengan Castro di Meksiko pada tahun 1954. Guevara merupakan seorang pemimpin Revolusi Kuba pada 1956 hingga 1959. Guevara menjabat sebagai presiden bank nasional Kuba dan sebagai menteri industri Kuba pada periode pasca Revolusi Kuba.

Sebelum bergabung dengan duo Castro, Raul dan Fidel, Guevara mengawali karirnya sebagai seorang mahasiswa kedokteran di University of Buenos Aires. Sebelum ia menyelesaikan studi kedokterannya pada tahun 1953, pandangannya diubah oleh kemiskinan yang dia lihat selama perjalanan sembilan bulan melalui Amerika Latin pada tahun 1951 hingga 1952.

Baca : Che Guevara, Kuba, dan Revolusi di Amerika Latin 

Perjalanan Menjelajahi Amerika Latin

Mengutip dari britannica.com, Guevara datang untuk melihat Amerika Latin bukan sebagai kumpulan negara-negara yang terpisah tetapi sebagai entitas budaya dan ekonomi, yang pembebasannya akan membutuhkan strategi antarbenua. Dalam hal ini pula ia beranggapan satu-satunya solusi terletak pada kekerasan revolusi.

Perjalanannya menyisir Amerika Latin...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

11 hari lalu

Resolusi disahkan atas permohonan keanggotaan penuh Palestina pada Sidang Darurat Majelis Umum PBB setelah 143 negara anggota PBB menyatakan mendukung, 9 negara menentang dan 25 lainnya abstain.
Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

Para pemimin dunia akan menghadiri Sidang Umum PBB ke-79 yang membahas krisis Gaza, Ukraina hingga Haiti


Serius Garap Pasar Amerika Latin dan Karibia, Indonesia Hadir di INALAC Business Forum

21 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI. Sumber: TEMPO | Nabiila A
Serius Garap Pasar Amerika Latin dan Karibia, Indonesia Hadir di INALAC Business Forum

INALAC menjadi bukti konkrit bahwa Indonesia semakin serius dalam menggarap potensi pasar Amerika Latin dan Karibia


Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

39 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. pexels
Kabar Baik untuk Karyawan Australia: Kini Berhak Abaikan Email dan Telepon Kantor Setelah Jam Kerja

Karyawan di Australia, dalam banyak kasus, tidak dapat dihukum karena menolak membaca atau menanggapi kontak dari majikan mereka di luar jam kerja.


Korea Utara Dilaporkan Ingin Mulai Kembali Perundingan Nuklir Jika Trump Menang

1 Agustus 2024

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump berbicara di taman hotel Metropole selama acara pertemuan Korea Utara-AS kedua di Hanoi, Vietnam 28 Februari 2019. [REUTERS / Leah Millis]
Korea Utara Dilaporkan Ingin Mulai Kembali Perundingan Nuklir Jika Trump Menang

Korea Utara dilaporkan ingin membuka kembali perundingan nuklir dengan Amerika Serikat jika Donald Trump terpilih kembali sebagai presiden


Pertama Kali, Brasil Minta Maaf ke Jepang atas Persekusi di Era Perang Dunia II

26 Juli 2024

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kiri) dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. REUTERS/(Kyodo)
Pertama Kali, Brasil Minta Maaf ke Jepang atas Persekusi di Era Perang Dunia II

Brasil untuk pertama kalinya meminta maaf kepada Tokyo, sejak negara Amerika Latin itu menganiaya imigran Jepang selama Perang Dunia II


Bahan Bakar Mahal, Warga Kuba Beralih ke Kendaraan Listrik

19 Juli 2024

Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. shutterstock.com
Bahan Bakar Mahal, Warga Kuba Beralih ke Kendaraan Listrik

warga Kuba sering bepergian menggunakan kendaraan listrik yang suku cadangnya buatan Cina setelah masalah kelangkaan bahan bakar


Tunjukkan Dukungan, Brasil Adopsi Perdagangan Bebas dengan Palestina

9 Juli 2024

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyapa seorang warga Brasil yang berhasil dievakuasi dari Jalur Gaza, setibanya di pangkalan Angkatan Udara Brasilia, Brasil 13 November 2023. REUTERS/Ueslei Marcelino
Tunjukkan Dukungan, Brasil Adopsi Perdagangan Bebas dengan Palestina

Perjanjian tersebut merupakan kontribusi nyata bagi negara Palestina yang layak secara ekonomi, kata Kementerian Luar Negeri Brasil


Armada Kapal Perang Rusia Tiba di Kuba, AS Pantau Ketat

13 Juni 2024

Sebuah kapal tunda melakukan manuver kapal selam rudal jelajah bertenaga nuklir Rusia Kazan saat berlabuh di teluk Havana, Kuba, 12 Juni 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Armada Kapal Perang Rusia Tiba di Kuba, AS Pantau Ketat

AS meremehkan berlabuhnya kapal perang Rusia di dekat perbatasannya yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan akibat invasi Moskow ke Ukraina.


Empat Kapal Perang Rusia akan Berlabuh di Havana, Kuba Tegaskan Bukan Ancaman

7 Juni 2024

Kapal Perang Rusia. FOTO/X
Empat Kapal Perang Rusia akan Berlabuh di Havana, Kuba Tegaskan Bukan Ancaman

Kuba mengatakan kedatangan kapal perang Rusia bukan ancaman, tapi Kuba dan AS hanya berjarak sekitar 145 kilometer pada titik terdekatnya.


Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

8 April 2024

Jorge Glas. Wikipedia
Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador