Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Belarus, Rusia, dan Ukraina Memenangkan Nobel Perdamaian

Reporter

image-gnews
Medali Nobel Prize. (intelligentcollector.com)
Medali Nobel Prize. (intelligentcollector.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis asal Belarus Ales Bialiatski, organisasi Rusia Memorial, dan kelompok Pusat Kebebasan Sipil Ukraina telah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2022. Mereka dianugerahi penghargaan ini atas upaya mereka untuk mendokumentasikan pelanggaran hak.

Pengumuman itu disampaikan pada Jumat, 7 Oktober 2022, di Institut Nobel Norwegia di ibukota Norwegia, Oslo. Dalam acara itu, Ketua Komite Berit Reiss-Andersen meminta kepada Pemerintah Belarusia, supaya Bialiatski, salah satu peraih pengharagaan yang kini sedang dipenjara untuk segera dibebaskan.

“Komite Nobel Norwegia ingin menghormati tiga juara luar biasa hak asasi manusia, demokrasi dan hidup berdampingan secara damai di negara-negara tetangga Belarus, Rusia dan Ukraina,” kata Berit Reiss-Andersen.

Kelompok Pusat Kebebasan Sipil Ukraina adalah organisasi yang didirikan pada 2007 untuk mempromosikan hak-hak asasi manusia dan demokrasi di Ukraina. Reiss -Andersen mengatakan organisasi itu telah mengambil sikap untuk memperkuat masyarakat sipil Ukraina dan menekan pihak berwenang untuk menjadikan Ukraina demokrasi yang utuh dan untuk mengembangkan Ukraina menjadi negara yang diatur oleh hukum.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, kelompok tersebut telah bekerja mendokumentasikan kejahatan perang Rusia terhadap warga sipil Ukraina.

“Pusat tersebut memainkan peran perintis dengan maksud untuk meminta pertanggungjawaban pihak yang bersalah atas kejahatan mereka,” kata Reiss-Andersen

Pemenang Nobel Perdamaian berhak atas hadiah uang sekitar US$900 ribu atau sekitar Rp 14 miliar. Hadiah ini akan diberikan di Ibu Kota Oslo pada 10 Desember 2022. Tanggal itu sekalian peringatan kematian industrialis Swedia Alfred Nobel, yang mendirikan penghargaan Nobel dalam wasiatnya 1895.

“Para penerima Hadiah Perdamaian mewakili masyarakat sipil di negara asal mereka. Mereka telah bertahun-tahun mempromosikan hak untuk mengkritik kekuasaan dan melindungi hak-hak dasar warga negara,” demikian pernyataan Komite Nobel Norwegia.

Komite Nobel Norwegia juga menulis pemenang Nobel Perdamaian dinilai telah melakukan upaya luar biasa untuk mendokumentasikan kejahatan perang, pelanggaran HAM, dan penyalahgunaan kekuasaan. Bersama-sama mereka menunjukkan pentingnya masyarakat sipil untuk perdamaian dan demokrasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Organisasi Memorial dari Rusia mengatakan memenangkan penghargaan ini adalah pengakuan atas upayanya memperjuangkan HAM dan rekan-rekannya yang terus menderita serangan dan pembalasan yang tak terkatakan di Rusia.

“Ini mendorong kami untuk bertekad mendukung rekan-rekan Rusia kami untuk melanjutkan pekerjaan mereka di lokasi baru, meskipun MEMORIAL International dibubarkan secara paksa di Moskow,” kata Anke Giesen, anggota dewan Memorial Anke Giesen. 

Baca juga: Goenawan Mohamad akan Dianugerahi Japan Foundation Awards

Adapun Pusat Kebebasan Sipil, perwakilannya Volodymyr Yavorskyi mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa penghargaan itu penting karena selama bertahun-tahun mereka bekerja di negara yang tidak terlihat.

“Kami terkejut. Bahkan di pagi ini kami tidak tahu apa-apa. Kami bersyukur atas penghargaan ini karena kami telah melakukan upaya besar di altar perdamaian, demokrasi, dan kebebasan. Upaya yang masih berlangsung. Penghargaan ini akan memberi kami lebih banyak kekuatan dan inspirasi dalam upaya kami selanjutnya," kata Oleksandra Matviichuk, kepala Pusat Kebebasan Sipil, mengatakan kepada Al Jazeera.

AL JAZEERA

Baca juga : Peraih Nobel Perdamaian Uskup Belo dari Timor Leste Dituding Lecehkan Anak Laki-laki

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

46 menit lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

9 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

11 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

14 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

15 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

16 jam lalu

Inovasi ID FOOD berhasil meraih Five Star Gold pada Digital Technology & Innovation Awards 2024 kategori The Best ICT Business Strategy dan The Best Women Digital Leader of The Year. (ID FOOD)
Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

21 jam lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

21 jam lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

1 hari lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.