TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin berulang tahun ke-70 hari ini, Jumat, 7 Oktober 2022. Ia mendapat ucapan selamat ulang tahun dari banyak orang termasuk pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Pada hari ulang tahunnya, Putin akan menghadiri pertemuan puncak informal Persemakmuran Negara-Negara Merdeka di St Petersburg, bekas ibukota kekaisaran yang didirikan oleh Peter the Great yang merupakan kampung halamannya. Pejabat yang menjadi sekutu dekatnya memuji Putin sebagai penyelamat Rusia modern. Sementara Patriark Kirill meminta rakyat Rusia mendoakan Putin agar selalu sehat dan panjang umur.
"Kami berdoa kepada Anda, Tuhan Allah kami, untuk Kepala Negara Rusia, Vladimir Vladimirovich (Putin), dan meminta Anda memberinya belas kasihan dan kemurahan hati yang kaya, memberinya kesehatan dan umur panjang, dan membebaskannya dari semua hambatan yang terlihat dan tidak terlihat. Tegaskan dia dalam kebijaksanaan dan kekuatan spiritual, untuk semua, Tuhan dengar dan kasihanilah," kata Kirill.
Putin mendapat ucapan selamat ulang tahun dari Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara. Surat kabar Partai Buruh yang berkuasa, Rodong Sinmun, melaporkan bahwa dalam suratnya Kim Jong Un mengatakan, "Rusia membela martabat negara dan kepentingan fundamentalnya dari tantangan dan ancaman AS dan pasukan bawahannya. Kenyataan seperti itu tidak terpikirkan tanpa kepemimpinan Anda yang terhormat dan kemauan yang kuat."
Putin berulang tahun di tengah berkecamuknya perang Rusia Ukraina. Ia bersumpah mengakhiri kekacauan yang mencengkeram Rusia setelah jatuhnya Uni Soviet pada 1991, menghadapi krisis perang paling serius yang pernah dihadapi pemimpin Kremlin setidaknya selama satu generasi sejak perang Afghanistan 1979-1989.
Tokoh oposisi yang dipenjara Alexei Navalny mengatakan bahwa Putin telah membawa Rusia ke jalan buntu menuju kehancuran. Putin disebut membangun sistem rapuh yang tidak kompeten yang akan runtuh dan mendorong Rusia ke dalam kekacauan.
Namun pendukungnya mengatakan Putin menyelamatkan Rusia dari kehancuran oleh Barat yang arogan dan agresif. Mereka mengatakan dia telah mendapatkan kembali pengaruh setelah penghinaan yang diderita oleh elit Rusia saat Perang Dingin berakhir.
Baca: Biden Ingatkan Ancaman Nuklir Putin Tak Main-main: Berisiko Armageddon
REUTERS