Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Biden Longgarkan Hukuman Kepemilikan Ganja, Ampuni Pelanggaran Sederhana

Reporter

image-gnews
Pekerja memeriksa kualitas daun ganja di perkebunan ganja Rak Jangdi Nakhon Ratchasima, Thailand, 28 Maret 2021. Thailand sendiri merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang mengizinkan penggunaan ganja untuk medis pada 2018 lalu. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Pekerja memeriksa kualitas daun ganja di perkebunan ganja Rak Jangdi Nakhon Ratchasima, Thailand, 28 Maret 2021. Thailand sendiri merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang mengizinkan penggunaan ganja untuk medis pada 2018 lalu. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden merombak kebijakan AS tentang ganja dengan mengampungi ribuan orang yang melanggar kepemilikan ganja serta meninjau kembali klasifikasi obat tersebut. Pada Kamis, 6 Oktober 2022, Biden mengatakan ribuan orang yang dihukum karena kepemilikan ganja, telah kesulitan mendapatkan pekerjaan, kepemilikan rumah maupun pendidikan. Namun dengan kebijakan baru ini, konsekuensi semacam itu bakal lebih ringan.

Baca: Biden Sebut Pengerahan Tentara di Afghanistan Sedang Didiskusikan

Hampir 40 negara bagian AS telah melegalkan penggunaan ganja dalam beberapa bentuk. Namun ganja tetap ilegal di beberapa negara bagian dan di tingkat federal.

Keputusan Biden ini akan menjadi langkah pertama menuju legalisasi yang lebih luas, sebuah langkah yang didukung oleh mayoritas orang Amerika. Kebijakan itu juga akan membawa perubahan besar-besaran bagi perusahaan serta penegakan hukum yang berdampak pada jutaan orang.

"Terlalu banyak nyawa yang dikorbankan karena pendekatan yang gagal terhadap ganja. Sudah waktunya kesalahan ini diperbaiki," kata Biden. Dia mendesak gubernur negara bagian untuk mengikutinya.

"Tidak seorang pun harus berada di penjara federal semata-mata karena kepemilikan ganja, tidak seorang pun harus berada di penjara lokal atau penjara negara bagian karena alasan itu," kata Biden.

Seorang pejabat senior administrasi mengatakan lebih dari 6.500 orang dengan hukuman federal dapat terpengaruh oleh keputusan tersebut. 

Pendukung Biden menyambut baik langkah tersebut dan dampaknya terhadap ketidakseimbangan rasial dalam sistem peradilan AS. "Amerika Serikat tidak akan pernah melegalkan ganja secara adil sampai memperhitungkan kebijakan lama yang menyamakan ribuan pemuda kulit hitam dengan pengedar narkoba yang keras," kata Al Sharpton, presiden kelompok hak sipil Jaringan Aksi Nasional.

"Mereka dijebloskan ke jeruji besi selama bertahun-tahun karena ganja, merupakan pelanggaran tanpa kekerasan untuk zat yang sekarang dilegalkan oleh negara bagian merah dan negara bagian biru."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebijakan Ganja Biden Dikritik dan Dipuji 

Namun kebijakan Biden ini menuai kritik dari Partai Republik. "Di tengah gelombang kejahatan dan ancaman resesi, Joe Biden memberikan pengampunan menyeluruh kepada para pelanggar narkoba. Banyak dari mereka mendapatkan tuduhan yang lebih serius," kata Senator Partai Republik Tom Cotton di Twitter. "Ini adalah upaya putus asa untuk mengalihkan perhatian dari kepemimpinan yang gagal."

Adapula yang memuji keputusan itu. “Kaukus progresif memuji tindakan Presiden Biden untuk memajukan peradilan pidana dan rasial,” kata Perwakilan Pramila Jayapal, yang memimpin sekelompok anggota parlemen berhaluan kiri, dalam sebuah pernyataan.

"Ini merupakan langkah besar dalam memperbaiki kesalahan di masa lalu dan mengubah kebijakan yang berdampak negatif pada banyak orang," kata Khari Edwards, kepala tanggung jawab sosial perusahaan di Ayr Wellness Inc, salah satu pengecer ganja terkemuka di Amerika Serikat.

Biden mengatakan dia telah meminta Jaksa Agung Merrick Garland mengampuni para terpidana kasus ganja, yang memenuhi syarat. "Departemen Kehakiman akan segera melaksanakan perintah Presiden, mengampuni individu yang terlibat dalam kepemilikan ganja, memulihkan hak politik, sipil, dan lainnya kepada mereka yang dihukum karena pelanggaran itu," kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.

Baca: Momen Lawatan Joe Biden ke Arab Saudi

REUTERS | NESA AQILA | DRC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Debat Capres, Donald Trump Sebut Imigran Makan Anjing - Kucing hingga Israel Akan Lenyap

9 jam lalu

Layar menampilkan debat presiden yang diselenggarakan oleh ABC antara calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden AS Kamala Harris di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 10 September 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
Di Debat Capres, Donald Trump Sebut Imigran Makan Anjing - Kucing hingga Israel Akan Lenyap

Donald Trump membuat pernyataan mengejutkan di debat capres soal imigran makan kucing dan anjing, keberadaan Israel hingga pembunuhan bayi.


Taylor Swift Dukung Kamala Harris Jadi Presiden AS, Sempat Diklaim oleh Trump

11 jam lalu

Penyanyi Taylor Swift bersama kekasihnya Travis Kelce saat menyaksikan pertandingan final US Open antara Jannik Sinner melawan Taylor Fritz di Flushing Meadows, New York, 9 September 2024. REUTERS/Mike Segar
Taylor Swift Dukung Kamala Harris Jadi Presiden AS, Sempat Diklaim oleh Trump

Taylor Swift mendukung Kamala Harris. Donald Trump sempat mengklaim bahwa Swift mendukungnya.


Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

14 jam lalu

Perbandingan antara badan pesawat UAV Shahed-136 yang didokumentasikan oleh CAR di Ukraina pada November 2022 (kiri) dan badan pesawat UAV Geran-2 yang didokumentasikan oleh CAR di Ukraina pada Juli 2023 (kanan). (https://arcg.is/1Hay4y)
Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

Pemerintah Ukraina mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, jika Rusia menggunakan rudal balistik yang dipasok oleh Teheran


Kanada Blokir Puluhan Izin Penjualan Senjata ke Israel

16 jam lalu

Sebuah tank Israel bermanuver di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik Israel-Hamas, di Israel, 2 Juli 2024. REUTERS/Ammar Awad
Kanada Blokir Puluhan Izin Penjualan Senjata ke Israel

Topik penjualan senjata ke Israel telah memicu proses hukum di beberapa negara di dunia, termasuk Kanada dan Inggris


Pertama Kali, Palestina Duduk di Antara Negara Anggota dalam Sidang Majelis Umum PBB

16 jam lalu

Pengamat Tetap untuk Palestina, Riyad H. Mansour. Reuters
Pertama Kali, Palestina Duduk di Antara Negara Anggota dalam Sidang Majelis Umum PBB

Palestina duduk di antara negara-negara anggota Majelis Umum PBB dalam sidang pada Selasa, sebuah hak baru yang diberikan meski bukan negara anggota


Biden Dukung Klaim Israel Soal Kematian Aktivis AS di Tepi Barat: Hanya Kecelakaan!

17 jam lalu

Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis hak asasi manusia Turki-Amerika yang dibunuh oleh IOF di Nablus, 6 September 2024. Sosial Media
Biden Dukung Klaim Israel Soal Kematian Aktivis AS di Tepi Barat: Hanya Kecelakaan!

Presiden AS Joe Biden menyebut kematian aktivis Amerika-Turki, Aysenur Ezgi Eygi, oleh penembak jitu Israel di Tepi Barat, sebagai kecelakaan


Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

1 hari lalu

Petugas memuat sisa-sisa rudal balistik setelah dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun ke dalam truk, usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.


Kamala Harris dan Trump akan Berhadapan dalam Debat Pertama di Pennsylvania

1 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Kamala Harris dan Trump akan Berhadapan dalam Debat Pertama di Pennsylvania

Capres AS dari Demokrat, Kamala Harris, akan berhadapand engan Donald Trump dari Republik dalam debat pertama di Pennsylvania pada Selasa 10 September


AS Tolak Selidiki Pembunuhan Aktivis Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat

1 hari lalu

Aysenur Ezgi Eygi di Seattle, Washington, 8 Juni  2024. International Solidarity Movement/Handout via REUTERS
AS Tolak Selidiki Pembunuhan Aktivis Aysenur Ezgi Eygi yang Dibunuh Israel di Tepi Barat

Jubir Deplu AS memperingatkan agar tidak menggabungkan pembunuhan sandera Amerika-Israel di Gaza dengan penembakan Aysenur Ezgi Eygi di Tepi Barat.


Kemlu Pastikan WNI Jadi Korban Pembunuhan di Albania

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan dengan senjata tajam. news18.com
Kemlu Pastikan WNI Jadi Korban Pembunuhan di Albania

WNI di Albania, Indah Lilis Sartika Saragih, menjadi korban pembunuhan suaminya yang merupakan warga Amerika Serikat