TEMPO.CO, Jakarta -Kelompok aliansi militer sejumlah negara dunia, NATO, sering dikaitkan dengan banyak peperangan. Terlebih lagi, saat konflik Rusia Ukraina sedang memanas, aliansi NATO diduga ikut campur mendukung salah satu pihak. Lantas, apa itu NATO? Bagaimana awal mulanya berdiri? Apa tujuan NATO didirikan?
Apa itu NATO?
NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara adalah kelompok aliansi militer dari berbagai negara. NATO didirikan pada 4 April 1949. Saat itu organisasi ini berupaya menghalau serangan Uni Soviet terhadap negara non komunis di wilayah Eropa Barat.
Melalui kesepakatan Atlantik Utara yang ditandatangani di Washington, NATO mencakup 27 negara di Benua Eropa, 2 negara kawasan Amerika Utara, dan 1 negara Eurasia. Negara-negara dalam organisasi NATO kemudian bersekutu usai Perang Dunia II. Mereka mengharapkan pertahanan dan keamanan kolektif di saat persaingan melawan Uni Soviet.
Sejarah NATO
Latar belakang NATO didasari oleh Perang Dingin yang timbul antara Blok Barat dan Blok Timur. Kemunculan blok ini tidak bisa dipisahkan dari Perang Dunia II yang sukses menghadirkan dua negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kedua negara tersebut menganut ideologi yang saling bertolak belakang, yaitu liberalis dan komunis.
Akibat perang dunia, negara-negara di area Eropa Barat mengalami keruntuhan militer dan ekonomi. Di sisi lain, partai berhaluan komunis juga berkembang di Italia dan Perancis. Pasca Perang Dunia II, Uni Soviet masih menjadi negara kuat dan mengendalikan Eropa Timur. Berkat persamaan nasib tersebut, Inggris dan Perancis kemudian mulai menginisiasi gagasan NATO. Selanjutnya, terjadi kesepakatan melalui Perjanjian Dunkirk 1947 yang mayoritas diisi oleh negara-negara Eropa Barat.
Pada tahun 1949, NATO secara resmi disetujui bersama sebagai upaya mencegah invasi Uni Soviet. Sehingga, apabila Uni Soviet melakukan serangan kepada salah satu anggota, maka akan dianggap menyerang seluruh negara persekutuan NATO.
Sementara itu, di sisi Uni Soviet juga membentuk Blok Timur melalui Pakta Warsawa. Tujuannya tentu untuk menandingi NATO. Namun, dalam perkembangannya, kedua organisasi ini tidak pernah melakukan gencatan senjata secara langsung selama Perang Dingin berlangsung.
Baca juga: Ukraina Pukul Rusia di Lyman, NATO Klaim Berkat Senjata Canggih Barat