"

AS Komentari Persiapan Senjata Nuklir 'Kiamat Poseidon' Rusia

Reporter

Foto-foto di media sosial yang menunjukan kapal selam diesel-listrik Veliky Novgorod telah bersiap membawa rudal Kalibr berkemampuan nuklir. Menurut saluran Telegram Ukraina,
Foto-foto di media sosial yang menunjukan kapal selam diesel-listrik Veliky Novgorod telah bersiap membawa rudal Kalibr berkemampuan nuklir. Menurut saluran Telegram Ukraina, "Rudal jelajah tipe Kalibr Rusia dimuat ke kapal selam diesel-listrik Veliky Novgorod akan membom kota-kota damai di Ukraina." Foto: Twitter

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat menanggapi persiapan penggunaan senjata nuklir Rusia seperti dilaporkan sejumlah media Eropa baru-baru ini. Pentagon dan Gedung Putih masih memonitor secara dekat potensi pemakaian senjata nuklir Rusia namun belum melihat indikasi pemanfaatannya dalam waktu dekat.

Berita mengenai Rusia tengah bersiap memakai senjata nuklir menguat setelah diwartakan oleh surat kabar Inggris The Times dan harian La Repubblica dari Italia. Menurut laporan The Times pada Senin, 3 Oktober 2022, aliansi militer NATO telah memperingatkan anggotanya bahwa Presiden Vladimir Putin akan menunjukkan kesiapannya menggunakan senjata nuklir dengan melakukan uji coba di perbatasan Ukraina. 

Sementara La Repubblica memberitakan pada Minggu, 2 Oktober 2022, bahwa NATO memberi tahu anggotanya mengenai laporan intelijen tentang pergerakan kapal selam nuklir Belgorod.

"Sekarang kembali menyelam di laut Arktik dan dikhawatirkan misinya adalah menguji untuk pertama kalinya super-torpedo Poseidon, yang sering disebut sebagai 'senjata Kiamat'," kata La Repubblica.

Seorang pejabat senior Pentagon menyatakan pada Selasa, 4 Oktober 2022, bahwa dia tidak memiliki informasi untuk menguatkan laporan yang menunjukkan bahwa Rusia mungkin memindahkan senjata nuklir taktis dengan kereta api. Ia menambahkan militer AS tidak melihat apa pun untuk mengubah postur nuklirnya sendiri.

"Saya tidak punya apa-apa selain laporan sumber terbuka," kata Laura Cooper, wakil asisten menteri pertahanan yang berfokus pada Rusia dan Ukraina, seperti dilansir Reuters. Pentagon, markas Kementerian Pertahanan Amerika Serikat memantau dengan cermat kekuatan nuklir Rusia, bagian inti dari misinya sejak Perang Dingin.

Di Gedung Putih, Sekretaris Pers Jean-Pierre menyebut Amerika Serikat tidak memiliki indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir, meskipun ada ancaman nuklir dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kami menganggap serius senjata nuklir atau senjata nuklir di sini, tetapi saya ingin mengatakan bahwa kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami sendiri, kami juga tidak memiliki indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk segera menggunakan senjata nuklir," kata Jean-Pierre kepada wartawan.

Rusia adalah kekuatan nuklir terbesar di dunia berdasarkan jumlah hulu ledak nuklir. Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, Rusia memiliki 5.977 hulu ledak sementara Amerika Serikat memiliki 5.428.

Putin pada 21 September 2022, memerintahkan mobilisasi pasukan cadangan militer Rusia untuk mendongkrak kekuatannya dalam perang di Ukraina. Pemimpin Rusia itu memperingatkan Barat bahwa dia tidak menggertak saat menyatakan siap memakai semua cara, termasuk senjata nuklir, untuk mempertahankan negaranya.

Kremlin sebelumnya sudah menanggapi beberapa laporan yang menyebut pihaknya segera menggunakan senjata nuklir. Kantor Presiden Rusia itu menyebut narasi tersebut hanya retorika yang disebarkan oleh Barat.

"Media, politisi dan kepala negara Barat terlibat dalam banyak latihan retorika nuklir saat ini. Kami tidak ingin ambil bagian dalam hal ini," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Selasa, 4 Oktober 2022. 

Selain karena ancaman perang nuklir, tensi perang Ukraina belakangan ini meninggi karena Rusia mencaplok empat negara tetangganya, sama-sama bekas Uni Soviet itu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tak lama sesudahnya mengumumkan telah mengajukan keanggotaan aliansi blok Barat, NATO, dan menegaskan pintu negosiasi dengan Putin telah ditutup.

Baca juga: Mengenal Super-Torpedo Poseidon, Perangkat Nuklir 'Senjata Kiamat' Rusia

REUTERS








Ukraina Rontokkan Rudal Rusia Pakai Crotale Sumbangan Prancis

29 menit lalu

Sistem Pertahanan Udara Crotale NG. popularmechanics.com
Ukraina Rontokkan Rudal Rusia Pakai Crotale Sumbangan Prancis

Video pendek dari Ukraina mempertontonkan kemampuan membunuh Crotale pertama yang terkonfirmasi.


Ukraina: Putin dan Pemimpin Rusia Lain Bisa Diadili In Absentia

2 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Ukraina: Putin dan Pemimpin Rusia Lain Bisa Diadili In Absentia

Para pemimpin Rusia harus diadili atas invasi ke Ukraina, jika perlu dilakukan secara in absentia, kata Jaksa Agung Ukraina


Rusia Gagal Kuasai Bakhmut, Ukraina Siapkan Serangan Balik Besar-besaran

10 jam lalu

Anggota layanan Ukraina mengendarai tank, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di dekat kota garis depan Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina 21 Februari 2023. REUTERS/Alex Babenko
Rusia Gagal Kuasai Bakhmut, Ukraina Siapkan Serangan Balik Besar-besaran

Ukraina akan meluncurkan serangan balik "segera", setelah gempuran besar-besaran Rusia selama musim dingin gagal menguasai Bakhmut.


Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

11 jam lalu

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Rzhyshchiv, di wilayah Kyiv, Ukraina 22 Maret 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS
Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

Biaya perbaikan di Ukraina yang hancur dilanda perang mencapai Rp 6.220 triliun.


Rusia Sebut Risiko Perang Nuklir Meningkat ke Level Tertinggi

16 jam lalu

Presiden Putin sebelumnya telah menimbulkan kekhawatiran ketika mengaktifkan Komando Strategis Nuklirnya sebagai tanggapan atas sanksi yang melumpuhkan yang dijatuhkan oleh Barat. Rudal Kalibr telah digunakan dalam perang saat ini untuk menargetkan Ukraina. Foto : Twitter
Rusia Sebut Risiko Perang Nuklir Meningkat ke Level Tertinggi

Rusia mengingatkan potensi konflik nuklir mencapai ke level tertinggi. Akibat perang dengan Ukraina, Rusia berhadapan dengan AS.


Rusia Bombardir Dua Kota Ukraina, 9 Orang Tewas

18 jam lalu

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Rzhyshchiv, di wilayah Kyiv, Ukraina 22 Maret 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS
Rusia Bombardir Dua Kota Ukraina, 9 Orang Tewas

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan gempuran baru ini menunjukkan Rusia tidak tertarik pada perdamaian.


Sering Mengkritik Putin, Penyanyi Rusia 35 Tahun Tewas Jatuh dari Es

18 jam lalu

Penyanyi Rusia, Dima Nova. Instagram
Sering Mengkritik Putin, Penyanyi Rusia 35 Tahun Tewas Jatuh dari Es

Seorang penyanyi Rusia berusia 35 tahun te was tiba-tiba. Ia dikenal sering mengkritik Presiden Putin.


Duta Besar Rusia Harap Visa on Arrival untuk Warganya Tak Dicabut

20 jam lalu

Petugas menggiring warga negara Rusia berinisial SS (tengah) dan warga negara Australia berinisial JDA (kanan) yang akan dideportasi saat konferensi pers di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Bali, Selasa, 14 Maret 2023. Imigrasi Denpasar mendeportasi SS karena menyalahgunakan izin tinggalnya dengan bekerja sebagai artis stand-up comedy di Bali serta mendeportasi JDA yang dilimpahkan Polda Bali ke imigrasi karena diduga melakukan tindak pidana narkotika selama berada di Bali. ANTARA/Fikri Yusuf
Duta Besar Rusia Harap Visa on Arrival untuk Warganya Tak Dicabut

Usulan dari Gubernur Bali soal pencabutan VoA bagi WNA Rusia dan Ukraina itu telah disampaikan ke Menteri Hukum dan HAM.


Hakim AS Perintahkan Iran Bayar US$1,68 Miliar kepada Keluarga Pengeboman Beirut 1983

20 jam lalu

ilustrasi teror bom
Hakim AS Perintahkan Iran Bayar US$1,68 Miliar kepada Keluarga Pengeboman Beirut 1983

Hakim federal AS memerintahkan bank sentral Iran membayar US$1,68 miliar kepada keluarga tentara yang tewas dalam pemboman di Beirut 1983


WNA Bermasalah di Bali: Turis Rusia Kembali Dideportasi, Usulan Pencabutan VoA Sedang Dibahas

1 hari lalu

Ilustrasi wisatawan asing Bali. Dok. Kemenpar
WNA Bermasalah di Bali: Turis Rusia Kembali Dideportasi, Usulan Pencabutan VoA Sedang Dibahas

Di media sosial juga banyak ditemukan unggahan mengenai kegiatan WNA di Bali yang diduga bekerja secara ilegal.