TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan segera mengirimkan empat sistem roket canggih tambahan ke Ukraina untuk membantu militer negara itu mendapatkan momentum dalam perangnya dengan Rusia.
Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, yang dikenal sebagai HIMARS, akan menjadi bagian dari paket bantuan baru senilai US$625 juta atau sekitar Rp9,5 triliun. Menurut pejabat AS, bantuan ini diharapkan akan diumumkan pada Selasa, 4 September 2022.
Keputusan tersebut menandai pertama kalinya AS mengirim lebih banyak HIMARS ke Ukraina sejak akhir Juli. Itu akan menjadikan jumlah total yang dikirim sejauh ini menjadi 20.
Sistem tersebut telah menjadi alat utama dalam kemampuan Ukraina untuk menyerang jembatan yang telah digunakan Rusia untuk memasok pasukannya. Persenjataan ini juga memungkinkan pasukan Ukraina untuk membuat terobosan di wilayah yang dikuasai Rusia.
AS dalam beberapa pekan terakhir juga menyediakan dana melalui program terpisah — Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina — sehingga 18 HIMARS lainnya dapat dibeli melalui kontrak jangka panjang.
Dana USAI (Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina) digunakan sebagai bagian dari upaya AS dan sekutu Barat untuk memastikan pasukan Ukraina dilatih dan diperlengkapi untuk mempertahankan negara mereka di tahun-tahun mendatang. Tetapi kontrak-kontrak itu memerlukan waktu beberapa tahun untuk dipenuhi.
Paket bantuan terbaru juga diharapkan mencakup amunisi dan peralatan lain untuk pasukan Ukraina. Beberapa pejabat AS menyampaikan mengenai ini dengan syarat anonim untuk memberikan rincian paket sebelum pengumuman. Ini adalah tahap pertama bantuan AS yang diberikan pada tahun fiskal baru, yang dimulai 1 Oktober.
Ukraina telah menekan serangan balasannya di wilayah Kherson sejak musim panas. Mereka tanpa henti menghantam jalur pasokan Rusia dan membuat terobosan ke wilayah yang dikuasai Rusia di sebelah barat Sungai Dnieper.
Pasukan Ukraina telah menggunakan HIMARS untuk berulang kali menabrak jembatan utama melintasi Dnieper dan bendungan yang berfungsi sebagai penyeberangan kedua. Itu juga telah menghantam jembatan ponton yang digunakan Rusia untuk memasok pasukannya. Keberhasilan medan perang Ukraina di Kherson patut dicatat karena itu adalah salah satu dari empat wilayah yang sedang dicaplok Rusia.
Seorang pejabat senior militer AS mengatakan Senin bahwa serangan oleh pasukan Ukraina telah memaksa Rusia mengalami kemunduran pertahanan di Kherson. Itu juga menghambat upaya Rusia untuk memasok pasukan garis depan mereka.
Pejabat itu, yang memberi pengarahan kepada wartawan dengan syarat anonim, mengatakan, bahwa sejauh ini AS hanya melihat sejumlah kecil bala bantuan Rusia datang ke Ukraina dalam upaya untuk menopang pertahanan mereka. Rusia mengatakan akan memobilisasi lebih dari 300.000 wajib militer untuk dikirim ke Ukraina.
Pejabat itu juga menyatakan, meskipun ada ancaman Rusia yang terus-menerus untuk menggunakan kekuatan nuklir, AS tidak melihat ada langkah Kremlin yang akan menyebabkan AS mengubah postur nuklirnya sendiri.
Baca juga:
REUTERS | POLITICO