TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dilaporkan telah mengalihkan pasukan militernya dari sejumlah pangkalan di Eropa Utara selama invasinya ke Ukraina. Kebijakan itu diambil untuk mengatasi tantangan logistik yang dihadapi tentara Rusia dalam perangnya melawan Ukraina.
Laporan dari majalah Foreign Policy, pasukan Rusia terus mengalami kerugian besar dan kemunduran di medan perang melawan pasukan Ukraina. Sedangkan Republicworld mewartakan, pejabat senior di pertahanan Eropa menyebut 80 persen pasukan Rusia dari perkiraan awal 30 ribu-an tentara yang menghadapi negara-negara Baltik dan Finlandia selatan, telah dialihkan ke Ukraina.
Laporan tersebut mengklaim pengerahan pasukan Rusia yang disebutkan di atas merupakan salah satu konsentrasi kekuatan militer terpadat yang menghadapi wilayah NATO.
“Penarikan yang kami lihat dari wilayah ini dalam tujuh bulan terakhir sangat signifikan. Rusia memiliki postur kekuatan darat yang dihadapi kami selama beberapa dekade yang sekarang secara efektif hilang begitu saja," kata sumber di bidang pertahanan wilayah Eropa utara, yang tak mau dipublikasi identitasnya, Selasa, 4 Oktober 2022.
Kendati demikian, sumber tersebut menyatakan bahwa kekuatan udara Rusia di wilayah tersebut tidak memburuk. Selain itu, pejabat Nordik itu menyatakan kekuatan angkatan laut Rusia tetap relatif tidak tersentuh.
Menurut citra satelit yang diperoleh outlet media Finlandia, Yle, Rusia tampaknya menarik beberapa sistem anti-pesawat S-300 dari cincin pelindung di sekitar St. Petersburg, yakni sebuah kota Rusia yang berada di dekat perbatasan Finlandia. Citra satelit itu menunjukkan, area pangkalan rudal di wilayah tersebut, yang dioperasikan oleh Resimen Rudal Antipesawat ke-500 militer Rusia, tampaknya ditinggalkan seluruhnya.
Menteri Pertahanan Lithuania Arvydas Anusauskas menyebut ada dua alasan di balik keputusan Rusia itu. Pertama, pasukan ini digunakan untuk menghasilkan kekuatan tempur yang cukup untuk invasi awal pada Februari lalu. Kedua, karena pasukan Rusia mengalami kerugian besar di medan perang, mereka harus diganti (dan) dipulihkan selama pertarungan.
Sejumlah besar pasukan Rusia yang dipanggil kembali dari wilayah Eropa Utara dilaporkan merupakan bagian dari Angkatan Darat ke-6 Rusia. Angkatan Darat ke-6 bertanggung jawab atas pertempuran di wilayah Kharkiv Oblast di Ukraina, yang sejak itu telah direbut kembali oleh Ukraina melalui serangan balasan kilat Ukraina.
Laporan Foreign Policy menyebut, Angkatan Darat ke-6 biasanya ditugaskan untuk mempertahankan perbatasan Rusia di sepanjang Negara Baltik dan Finlandia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Lithuania menyatakan bahwa sejumlah kecil unit Rusia dari wilayah Kaliningrad Oblast, eksklave kecil Rusia antara Polandia dan Lithuania, juga telah dikerahkan ke Ukraina.
Sebelum perang antara Rusia dan Ukraina, Moskow memiliki sekitar 12 ribu pasukan darat dan udara di Kaliningrad dan 18 ribu pasukan darat dan udara di bagian barat Rusia dekat perbatasan Baltik dan Finlandia.
Tensi perang Ukraina meninggi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial ke negara tetangganya, yang sama-sama pecahan Uni Soviet itu. Referendum di empat wilayah Ukraina untuk bergabung dengan Rusia juga mendapat kecaman internasional dan memperburuk situasi konflik.
Republicworld | Reuters
Baca juga: Miliarder Ini Sumbangkan Pendapatan Perusahaan Demi Atasi Perubahan Iklim
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.