TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin, 4 Oktober 2022 secara resmi melayangkan tuntutan melawan CNN dengan tuduhan pencemaran nama baik. CNN digugat dengan uang ganti rugi sebesar USD 475 juta (Rp 7,2 trilun) karena dianggap telah melakukan kampanye fitnah terhadap Trump.
Dalam gugatannya di pengadilan distrik Fort Lauderdale, Trump mengklaim kalau CNN telah menggunakan pengaruhnya yang besar sebagai media raksasa untuk mengalahkannya secara politik. CNN menolak berkomentar perihal kasus ini.
Trump maju dalam politik Amerika Serikat dari Partai Republik. Gugatan Trump ke CNN tertuang dalam laporan 29 halaman, yang menyebut CNN punya rekam jejak yang panjang suka mengkritiknya. Kritikan CNN pada Trump meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena stasiun TV berita itu waswas kalau Trump akan mencalonkan diri lagi sebagai Presiden Amerika dalam pemilu 2024.
“Sebagai bagian dari upaya bersama untuk memiringkan keseimbangan politik ke kiri, CNN telah mencoba menodai penggugat dengan serangkaian julukan contohnya menyebut Trump sebagai orang yang memalukan, salah, rasis, pecundang Rusia, pelanggar hukum, dan Hitler,” demikian isi gugatan Trump.
Dalam gugatan itu juga disebutkan CNN berusaha membandingkan Trump dengan Hitler, salah satunya pada Januari 2022 dalam laporan khusus yang dipandu pembawa acara Fareed Zakaria, yang melampirkan rekaman video diktator asal Jerman tersebut.
Trump kalah dalam pemilu 2020 dari lawannya Joe Biden yang berasal dari Partai Demokrat. Sejauh ini, Trump belum menyatakan secara gamblang apakah dia akan maju lagi dalam pemilu Amerika Serikat.
Dalam sebuah pernyataan, Trump mengatakan dia akan melayangkan gugatan pada sejumlah perusahaan media dalam beberapa pekan ke depan atau bulan. Trump juga siap mengambil langkah untuk melawan sebuah komite di Kongres Amerika Serikat yang melakukan upaya pembuktian atas serangan pada 6 Januari 2021 di gedung US Capitol oleh para simpatisan Trump.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hakim Senior AS Ditunjuk untuk Selidiki Ribuan Dokumen Rahasia dari Rumah Donald Trump
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.