Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Tewas Bom Sekolah Afghanistan Naik Menjadi 43 Orang, Mayoritas Siswa Perempuan

Reporter

image-gnews
Sebuah bom bunuh diri di sebuah pusat pembelajaran di ibukota Afghanistan Kabul menewaskan sedikitnya 19 orang pada Jumat pagi, kata juru bicara polisi Khalid Zadran. (Twitter)
Sebuah bom bunuh diri di sebuah pusat pembelajaran di ibukota Afghanistan Kabul menewaskan sedikitnya 19 orang pada Jumat pagi, kata juru bicara polisi Khalid Zadran. (Twitter)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di sebuah sekolah di ibu kota Afghanistan pekan lalu telah meningkat menjadi sedikitnya 43 orang. Hal ini diungkapkan misi PBB di Afghanistan, Senin 3 Oktober 2022.

Pelaku meledakkan dirinya di sebelah ruang belajar siswa perempuan yang dipisahkan berdasarkan gender di Dasht-e-Barchi, Kabul pada Jumat lalu. Wilayah itu merupakan kediamana komunitas Muslim Syiah Hazara. Bom meledak ketika ratusan siswa sedang mengikuti ujian praktik menjelang ujian masuk universitas.

“43 tewas, 83 terluka. Anak perempuan & wanita muda adalah korban utama,” kata misi PBB dalam sebuah tweet. Mereka menambahkan bahwa korban diperkirakan bertambah.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun, ISIS yang menganggap Syiah sebagai sesat telah melakukan beberapa serangan mematikan di daerah yang menargetkan anak perempuan, sekolah dan masjid Syiah.

Pihak berwenang Taliban sejauh ini mengatakan 25 orang tewas dan 33 lainnya terluka dalam serangan itu.

Kembalinya Taliban ke kekuasaan di Afghanistan tahun lalu mengakhiri perang dua dekade melawan pemerintah yang didukung Barat, dan menyebabkan pengurangan kekerasan yang signifikan. Tapi, keamanan mulai memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

Taliban, yang dituduh gagal melindungi minoritas, sering kali mencoba mengecilkan serangan yang menantang rezim mereka.

Serangan Jumat lalu memicu protes sporadis yang dipimpin perempuan di Kabul dan beberapa kota lainnya. Sekitar 50 wanita meneriakkan, "Hentikan genosida Hazara, bukan kejahatan menjadi seorang Syiah," saat mereka berbaris pada Sabtu di lingkungan Dasht-e-Barchi di mana serangan itu terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Demonstrasi telah dibubarkan oleh pasukan Taliban yang sering melepaskan tembakan ke udara dan memukuli pengunjuk rasa.

Hazara Afghanistan telah menghadapi penganiayaan selama beberapa dekade, ditargetkan oleh Taliban selama pemberontakan mereka terhadap mantan pemerintah yang didukung AS dan oleh ISIS. Keduanya menganggap Syiah sesat.

Pada Mei tahun lalu, sebelum Taliban kembali berkuasa, sedikitnya 85 orang—terutama anak perempuan—tewas dan sekitar 300 orang terluka ketika tiga bom meledak di dekat sekolah mereka di Dasht-e-Barchi.

Sekali lagi, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun, setahun sebelumnya ISIS Afghanistan mengklaim serangan bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di daerah yang sama dan menewaskan 24 orang.

Baca juga: Serangan Bom Bunuh Diri di Pusat Pendidikan Afghanistan, 19 Tewas

AL ARABIYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

3 hari lalu

Ilustrasi gegana. ANTARA
Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

6 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

6 hari lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.


AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

20 hari lalu

Jenazah seorang pekerja World Central Kitchen (WCK), diangkut dengan tandu oleh paramedis di Deir al-Balah, Gaza 1 April 2024. Warga negara dari Australia, Inggris dan Polandia termasuk di antara tujuh orang yang bekerja untuk World Central Kitchen yang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza tengah pada hari Senin. Reuters/Handout melalui  REUTERS
AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza


56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

22 hari lalu

Para siswa santri SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School berfoto di antara kegiatan program backpacker keliling ke-20 negara. Memulainya pada 16 Januari 2024, memasuki awal April ini mereka telah menyinggahi Pakistan, India, dan sampai di Arab Saudi. ISTIMEWA
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.


AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

25 hari lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

The Washington Post melaporkan Amerika Serikat telah mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar ke Israel.


SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

29 hari lalu

Logo SNPMB.
SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

Berikut data hasil SNBP 2024 untuk peserta yang mendaftar dan dinyatakan lulus.


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

31 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.


Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

43 hari lalu

Wanita Iran berjalan di tengah penerapan pengawasan jilbab baru di Teheran, Iran, 15 April 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

Iran menangkap empat orang yang dicurigai membagikan video pertengkaran antara seorang ulama Syiah dan seorang wanita yang tidak mengenakan jilbab