TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan penaklukan Ukraina terhadap sebuah kota di dalam wilayah aneksasi yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan kemajuan. Ukraina disebutnya mampu melawan pasukan Rusia.
"Kami telah melihat bahwa mereka telah mampu mengambil kota baru, Lyman, itu menunjukkan bahwa Ukraina membuat kemajuan, mampu mendorong kembali pasukan Rusia karena keberanian dan keterampilan mereka. Tentu saja juga karena senjata canggih yang disediakan oleh Amerika Serikat dan sekutu lainnya," kata Stoltenberg dalam sebuah wawancara dengan "Meet the Press" NBC, dilansir dari Reuters, Senin, 3 September 2022.
Cara terbaik untuk melawan pencaplokan yang diproklamirkan Rusia atas bagian-bagian Ukraina adalah dengan terus mendukung pemerintah di Kyiv, kata Stoltenberg. Ia juga ditanya tentang aplikasi Ukraina untuk percepatan keanggotaan NATO dalam aliansi pertahanan Barat. Dia menjawab, "Setiap keputusan tentang keanggotaan harus diambil dengan konsensus 30 sekutu harus setuju untuk membuat keputusan seperti itu."
Dia juga mengatakan NATO mendukung penyelidikan atas sabotase dari jaringan pipa Nord Stream Rusia yang mengalir ke Eropa di bawah Laut Baltik. “Setiap serangan yang disengaja terhadap infrastruktur penting NATO akan ditanggapi dengan tegas,” kata Stoltenberg.
Setelah mengklaim berhasil menaklukan Lyman, Presdien Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan akan merebut kembali wilayah lainnya. "Kisah pembebasan Lyman di Donetsk kini menjadi yang paling populer di media," kata Zelenskiy dalam pidato pada Minggu malam, 2 September 2022. "Tapi keberhasilan tentara kami tidak terbatas pada Lyman," ujarnya tanpa memberikan rincian apapun.
Baca: Ukraina Klaim Merebut Kembali Kota Lyman
REUTERS