Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jerman Ingin Kirim Sistem Pertahanan Udara IRIS-T ke Ukraina

Reporter

image-gnews
Rudal udara ke udara IRIS-T mulai dikembangkan oleh konsorsium enam negara Eropa, Yunani, Norwegia, Italia, Spanyol, Swedia, dan Jerman, sebagai pimpinan konsorsium, pada 1998. IRIS-T sukses ditembakan untuk pertama kalinya dari pesawat tempur F-4, pada Maret 2002. Rudal IRIS-T terintegrasi dengan pesawat-pesawat tempur Eurofighter Typhoon, F-16 Falcon, F/A-18, Tornado, dan Gripen. airforce-technology.com
Rudal udara ke udara IRIS-T mulai dikembangkan oleh konsorsium enam negara Eropa, Yunani, Norwegia, Italia, Spanyol, Swedia, dan Jerman, sebagai pimpinan konsorsium, pada 1998. IRIS-T sukses ditembakan untuk pertama kalinya dari pesawat tempur F-4, pada Maret 2002. Rudal IRIS-T terintegrasi dengan pesawat-pesawat tempur Eurofighter Typhoon, F-16 Falcon, F/A-18, Tornado, dan Gripen. airforce-technology.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengutarakan rencana pihaknya yang akan mengirimkan satu dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T ke Ukraina dalam beberapa hari ke depan. Sistem pertahanan militer tersebut diharapkan bisa membantu menangkal serangan sejumlah serangan drone.

Rencana itu diungkap oleh Lambrecht saat lawatan kerja ke Kota Odessa, Ukraina, pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Dalam kesempatan tersebut, Lambrecht melakukan pembicaraan dengan Oleksii Reznikov Menteri Pertahanan Ukraina di dalam sebuah bunker mengingat kondisi di Odessa masih diselimuti pertempuran.  Usai dari Odessa, Lambrecht melanjutkan kunjungan kerja ke Moldova.

“Dalam beberapa hari, kami akan mengirimkan sistem pertahanan udara yang sangat modern, yakni IRIS-T. Alat ini penting untuk pertahanan dari pesawat tanpa awak khususnya,” kata Lambrecht.

Rudal IRIS-T (Infra Red Imaging System Tail/Thrust Vector-Controlled) adalah rudal udara ke udara jarak pendek yang diproduksi oleh Diehl BGT Defence, Jerman. IRIS-T dibuat untuk menggantikan rudal AIM-9 Sidewinder yang banyak dipakai oleh angkatan udara negara-negara anggota NATO. Rudal ini mulai digunakan oleh angkatan udara Jerman, Yunani, Italia, Norwegia, Swedia, dan Spanyol, pada Desember 2005. IRIS-T juga diekspor ke Austria, Afrika Selatan, Arab Saudi, dan Thailand. nammo.com

Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina mengalami lebih banyak serangan dari drone-drone buatan Iran, Kamikaze. Serangan pesawat tanpa awak tersebut, telah menewaskan sejumlah orang dan kerusakan serius pada infrastruktur.

Rencana untuk mengirimkan IRIS-T tidak muncul serta-merta. Hal ini tercetus pertama kali pada Mei 2022, yang ketika itu Berlin mengungkap sedang mempertimbangkan untuk mengirim sistem pertahanan udara IRIS-T, yang bernilai 150 juta euro (Rp 2,2 triliun) per unit.

Angkatan Bersenjata Jerman sendiri saat ini tidak menggunakan sistem pertahanan udara ini. IRIS-T merupakan sistem pertahanan udara yang paling dipertahankan di dunia.

Sedangkan di tempat terpisah, dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Moldova Anatolie Nosatii, Lambrecht mendesak negara-negara Barat lainnya agar jangan ragu dalam mempersenjatai Ukraina dan jangan takut dengan ancaman-ancaman Rusia yang hendak menggunakan senjata nuklirnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kita harus sangat hati-hati, namun kita juga jangan membiarkan diri kita lumpuh,” kata Lambrecht.

Jerman saat ini sedang menghadapi seruan agar mengambil langkah dalam mendukung Ukraina. Dukungan yang diharapkan di antaranya mengirimkan sejumlah senjata seperti tank-tank karena itu dibutuhkan dalam memerangi tentara Rusia.  

        

Sumber: Reuters  

Baca juga: Turki Marah dengan Ucapan Politikus Jerman Menghina Erdogan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.          

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Perdana Menteri Ehud Olmert Minta Israel Jangan Balas Serangan Iran

9 jam lalu

Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert berbicara kepada media setelah menjalani sidang di Mahkamah Agung, Yerusalem, Israel, 29 Desember 2015. Olmert menjadi mantan kepala pemerintahan Israel pertama yang dihukum penjara. REUTERS/Gali Tibbon
Mantan Perdana Menteri Ehud Olmert Minta Israel Jangan Balas Serangan Iran

Ehud Olmert mendesak Tel Aviv agar menahan diri karena serangan Iran ke Israel bisa mengarah ke naiknya ketegangan di Timur Tengah


Arab Saudi Diduga Ikut Menangkis Rudal Iran ke Israel

12 jam lalu

Arab Saudi Diduga Ikut Menangkis Rudal Iran ke Israel

Sumber di Kerajaan Arab Saudi menyebut Riyadh ikut menangkis sejumlah rudal dan drone yang ditembakkan Iran ke Israel.


PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

16 jam lalu

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

18 jam lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Menteri Luar Negeri Hongaria Yakin Ketegangan dalam Konflik Iran-Israel Bisa Dihindari

19 jam lalu

Menteri Luar Negeri Hongaria Yakin Ketegangan dalam Konflik Iran-Israel Bisa Dihindari

Menteri Luar Negeri Hongaria mengatakan Budapest mengutuk keras serangan rudal Iran ke Israel karena hal ini bisa mengancam naiknya ketegangan.


Israel Kembali Beraktivitas Normal Paska-sirine Peringatan Serangan Udara Berbunyi

20 jam lalu

Israel Kembali Beraktivitas Normal Paska-sirine Peringatan Serangan Udara Berbunyi

Sekolah-sekolah di Israel diminta untuk beraktifitas seperti biasa. Israel juga telah kembali membuka wilayah udaranya.


Top 3 Dunia; Serangan Iran ke Israel Bisa Berpotensi ke Perang Dunia III

22 jam lalu

Top 3 Dunia; Serangan Iran ke Israel Bisa Berpotensi ke Perang Dunia III

Top 3 dunia pada 15 April 2024 masih didominiasi perkembangan berita dari serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Dewan Keamanan PBB Dianggap Lambat Terapkan Sanksi ke Israel

1 hari lalu

Dewan Keamanan PBB Dianggap Lambat Terapkan Sanksi ke Israel

Dewan Keamanan PBB lambat dalam memberikan respon atas konflik Israel - Iran sehingga Iran tidak melanggar perjanjian internasional apapun


Peneliti dan Guru Besar Memperkirakan Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Peneliti dan Guru Besar Memperkirakan Dampak Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran ke Israel mungkin bisa berdampak ke perang Gaza. Keputusan melakukan konfrontasi secara terbuka dengan Iran pun beresiko besar.