TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa produsen makanan Nestle akan menghentikan pembelian produk minyak sawit Astra Agro Lestari (AAL) Indonesia, yang dituduh oleh kelompok lingkungan melanggar hak atas tanah dan hak asasi manusia.
Langkah ini dilakukan ketika perusahaan multinasional ini menghadapi tekanan hukum dari konsumen dan pemerintah untuk membersihkan rantai pasokan global mereka dalam memerangi perubahan iklim.
Nestle, pembuat cokelat KitKat dan kopi Nespresso, seperti dikutip Reuters, Jumat, 30 September 2022, mengatakan bahwa setelah penilaian independen baru-baru ini, pihaknya menginstruksikan pemasoknya untuk memastikan minyak sawit dari tiga anak perusahaan AAL tidak lagi memasuki rantai pasokannya.
Mereka tidak merinci klaim terhadap AAL selain mengatakan masalah itu telah ada dalam daftar 'keluhan' selama beberapa bulan.
Grup yang berbasis di Swiss ini berharap tidak akan menggunakan minyak sawit dari anak perusahaan AAL pada akhir tahun.
AAL membantah tuduhan itu.
“Astra Agro sangat serius menerapkan kebijakan keberlanjutan kami. Tidak benar Astra Agro atau anak perusahaannya melakukan perampasan tanah,” kata Santosa, presiden direktur AAL, kepada Reuters.
Komisi Eropa telah mengusulkan beberapa undang-undang yang bertujuan untuk mencegah dan, dalam kasus kerja paksa, melarang impor dan penggunaan produk yang terkait dengan pelanggaran lingkungan dan hak asasi manusia.
Friends of the Earth mengatakan langkah Nestle untuk menghentikan sumber dari AAL adalah "langkah pertama" yang penting dan memperbarui seruannya pada produsen lain seperti Procter & Gamble, Hershey, Kellogg, Unilever dan PepsiCo untuk mengikutinya.
"Nestle dan raksasa produsen lainnya sekarang memiliki peluang monumental untuk memastikan keluhan ditangani, konflik diselesaikan, dan keadilan diberikan kepada masyarakat," kata kelompok lingkungan itu dalam sebuah pernyataan.
Reuters