TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Jumat, 30 September 2022, membahas tentang Presiden Putin yang mengakui ada kekeliruan dalam perekrutan wajib militer untuk memperkuat pasukannya dalam invasi ke Ukraina.
Berita terpopuler lain adalah tentang keturunan Sultan Sulu yang meminta Pengadilan Belanda menyita aset Malaysia setelah mereka menang dalam arbitrase sebesar Rp227 triliun atas tanah yang sekarang menjadi wilayah negara Malaysia.
Tak kalah menarik adalah berita tentang Jerman menganggarkan Rp 2,9 kuadriliun untuk melindungi industri dan rumah tangga dari dampak kenaikan harga energi akibat krisis menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Putin Minta Warga Rusia Pulang, Akui Kesalahan Wajib Militer ke Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan memperbaiki kesalahan dalam mobilisasi parsial ke Ukraina. Ini adalah pengakuan publik pertamanya soal wajib militer di Rusia yang diumumkan pekan lalu belum berjalan mulus. "Dalam mobilisasi ini, banyak pertanyaan yang muncul. Semua semua kesalahan harus diperbaiki dan dicegah agar tidak terjadi di masa depan," kata Putin.
"Misalnya, saya memikirkan ayah yang memiliki banyak anak, atau orang yang menderita penyakit kronis, atau mereka yang sudah melewati usia wajib militer," ujar Putin. "Kembalilah ke rumah jika sudah direkrut."
Program wajib militer warga Rusia ke Ukraina, dikritik pejabat dan masyarakat. Terjadi gelombang eksodus besar-besaran dari Rusia ke negara-negara tetangga akibat wajib militer ini. Banyak keluhan ihwal petugas pendaftaran yang mengirimkan surat panggilan kepada orang-orang yang tidak memenuhi syarat.
Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini
Keturunan Sultan Sulu Tuntut Malaysia Bayar Ganti Rugi Rp227 Triliun, Ini Masalahnya
Ahli waris mendiang Sultan Sulu meminta pengadilan Den Haag menyita aset Malaysia di Belanda untuk mengesekusi putusan arbitrase senilai US$15 miliar (Rp227 triliun) yang diberikan kepada mereka sebagai kompensasi yang harus dibayar pemerintah Malaysia.
Petisi di Pengadilan Banding Belanda merupakan eskalasi dari perselisihan lama atas kesepakatan tanah era kolonial yang mengancam aset global pemerintah Malaysia dan perusahaan milik negara.
Pemerintah Malaysia, yang mengatakan tidak mengakui klaim ahli waris Sultan Sulu, tidak segera menanggapi permintaan komentar atas petisi Belanda ini.
Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini
Atasi Harga Energi, Jerman Sahkan Paket Kebijakan Rp2,9 Ribu Triliun
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengesahkan paket kebijakan sebesar 200 miliar euro atau sekitar Rp 2,9 kuadriliun untuk melindungi industri dan rumah tangga dari dampak kenaikan harga energi. Alokasi itu termasuk untuk pengereman harga gas serta pemotongan pajak penjualan bahan bakar.
Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa sedang mengatasi lonjakan biaya gas dan listrik yang sebagian besar disebabkan oleh anjloknya pasokan gas Rusia ke Eropa.
Berita selengkapnya bisa Anda baca di sini