Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Aneksasi Wilayah Ukraina, Putin Pimpin Upacara Pengesahan Hari Ini

Reporter

image-gnews
Spanduk dan konstruksi untuk panggung menjelang acara yang didedikasikan untuk hasil referendum tentang bergabungnya empat wilayah Ukraina ke Rusia, dekat Katedral St. Basil di Lapangan Merah di Moskow, Rusia 28 September 2022. Spanduk bertuliskan:
Spanduk dan konstruksi untuk panggung menjelang acara yang didedikasikan untuk hasil referendum tentang bergabungnya empat wilayah Ukraina ke Rusia, dekat Katedral St. Basil di Lapangan Merah di Moskow, Rusia 28 September 2022. Spanduk bertuliskan: "Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson - Rusia!" REUTERS/Evgenia Novozhenina
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Rencana aneksasi Rusia terhadap wilayah Ukraina akan disahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat, 30 September 2022.

Seperti dilansir Reuters, Putin sendiri yang akan memimpin upacara di Kremlin untuk mendeklarasikan empat wilayah Ukraina sebagai bagian dari Rusia.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut upacara akan berlangsung pada pukul 3 sore waktu setempat di Aula St George (Georgievsky), Istana Grand Kremlin. Ia menyebut Putin akan menandatangani "perjanjian tentang aksesi wilayah baru ke dalam Federasi Rusia".

Perjanjian akan ditandatangani "dengan keempat wilayah yang mengadakan referendum dan mengajukan permintaan yang sesuai ke pihak Rusia", kata Peskov.

Wilayah Ukraina yang diduduki Rusia -Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson, menyetujui proposal untuk menjadi bagian dari Rusia. Referendum dilakukan selama empat hari sampai Selasa, 27 September 2022. Total wilayah tersebut sekitar 15 persen dari teritorial Ukraina.

Rusia mengatakan pemungutan suara tersebut bersifat sukarela, sejalan dengan hukum internasional, dan jumlah pemilih itu tinggi. Referendum dan gagasan aneksasi telah ditolak secara global, seperti pengambilalihan Krimea dari Ukraina oleh Rusia pada 2014.

Setelah upacara penandatanganan, Putin rencananya akan memberikan pidato penting dan bertemu dengan administrator wilayah Ukraina yang ditunjuk Moskow. Ke depannya Putin juga diagendakan untuk berpidato di parlemen.

Konser perayaan di Lapangan Merah direncanakan pada Jumat malam. Peskov mengatakan media akan diberitahu nanti apakah Putin akan hadir atau tidak ke pesta itu.

Di Lapangan Merah Moskow, sebuah tribun dengan layar video raksasa telah didirikan. Papan iklan bertuliskan "Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson- Russia!" terbentang di situs bersejarah di ibu kota itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang pria melewati spanduk tentang referendum bergabungnya wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia ke Rusia, di kota Melitopol yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 26 September 2022. Spanduk (tengah) berbunyi : "Masa Depan. 23-27 September 2022". REUTERS/Alexander Ermochenko

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berusaha menggalang dukungan internasional terhadap kemungkinan aneksasi Rusia. Ia melakukan serangkaian pembicaraan dengan para pemimpin asing, termasuk Inggris, Kanada, Jerman dan Turki.

"Terima kasih semua atas dukungan Anda yang jelas dan tegas. Terima kasih semua telah memahami posisi kami," kata Zelensky dalam pidato video larut malam.

Amerika Serikat dalam beberapa hari mendatang akan menghukum Moskow dengan sanksi ekonomi tambahan karena referendum di wilayah Ukraina ini. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebut Washington akan meningkatkan komunikasi dengan mitra untuk menindaklanjuti referendum ini.

Eksekutif Uni Eropa juga mengusulkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia. Akan tetapi 27 negara anggota blok itu perlu mengatasi perbedaan mereka sendiri untuk menerapkannya. 

Baca juga: Rusia Caplok 4 Wilayah Ukraina, Zelensky Galang Dukungan

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jens Stoltenberg Sebut Ukraina Tak Mencetak Kemajuan Apapun

1 hari lalu

Tanda Ukraina dan NATO terlihat di sebuah gedung di Vilnius, Lituania 10 Juli 2023. REUTERS/Ints Kalnins
Jens Stoltenberg Sebut Ukraina Tak Mencetak Kemajuan Apapun

Jens Stoltenberg menilai militer Ukraina gagal mencapai terobosan apapun dalam beberapa bulan terakhir, namun pohaknya harus tetap mendukung.


Dinas Keamanan Ukraina Cegah Eks Presiden ke Hungaria, Ada Apa?

1 hari lalu

Mantan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko. REUTERS/Gleb Garanich
Dinas Keamanan Ukraina Cegah Eks Presiden ke Hungaria, Ada Apa?

Mantan presiden Ukraina Petro Poroshenko dicegah saat hendak bepergian ke Polandia bertemu PM Viktor Orban


2 Perusahaan Rusia Tertarik Investasi Kendaraan Listrik di IKN

2 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
2 Perusahaan Rusia Tertarik Investasi Kendaraan Listrik di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menginformasikan bahwa dua perusahaan asal Rusia tertarik berinvstasi di IKN, khususnya di bidang kendaraan listrik.


Bank Dunia Akan Kucurkan Pinjaman ke Ukraina Rp18 T

2 hari lalu

Bank Dunia. worldbank.org
Bank Dunia Akan Kucurkan Pinjaman ke Ukraina Rp18 T

Bank Dunia melaporkan Ukraina akan memberikan uang pinjaman sebesar USD1,2 miliar (Rp 18 triliun)


Vladimir Putin Ingin Tambah Jumlah Tentara Rusia

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, Rusia 15 Februari 2022. Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS/File Foto
Vladimir Putin Ingin Tambah Jumlah Tentara Rusia

Vladimir Putin ingin meningkatkan jumlah angkatan bersenjata negara itu sampai 170 ribu anggota.


Rusia Kirim Gandum Gratis ke Negara-negara Afrika

2 hari lalu

Sebuah tongkang yang membawa gandum Ukraina ditambatkan untuk dibongkar di terminal gandum COMVEX di pelabuhan Constanta, di Constanta, Rumania, 1 Agustus 2022. Foto Inquam/George Calin via REUTERS
Rusia Kirim Gandum Gratis ke Negara-negara Afrika

Setelah menarik diri dari kesepakatan Black Sea Grain Initiative, Rusia memutuskan mengirimkan sendiri gandum ke negara-negara miskin di Afrika


Korea Selatan akan Luncurkan Satelit Mata-mata Pertama dengan SpaceX

3 hari lalu

Satelit pengintai Seoul, yang dibawa oleh salah satu roket SpaceX Falcon 9 milik Elon Musk, akan lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa AS Vandenberg di California. (Foto: X/SpaceX)
Korea Selatan akan Luncurkan Satelit Mata-mata Pertama dengan SpaceX

Korea Selatan akan meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya pada Sabtu 2 Desember 2023 dengan roket SpaceX


Rusia Tangkap Warga Rusia-Italia, Lakukan Pengeboman Kereta Api untuk Ukraina

3 hari lalu

Petugas memadamkan api yang membakar depot minyak di kota Shakhtarsk (Shakhtyorsk) dekat Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 27 Oktober 2022. Kepala administrasi kota yang ditunjuk Rusia, Vitaly Khotsenko mengatakan bahwa terdapat 12 tangki bahan bakar di dekat stasiun kereta yang rusak. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tangkap Warga Rusia-Italia, Lakukan Pengeboman Kereta Api untuk Ukraina

Rusia mengatakan pria yang ditahan itu mengaku menjalani pelatihan sabotase di Latvia untuk kepentingan Ukraina


Berada di Dua Benua atau Lebih, Berikut Daftar Negara Transkontinental

3 hari lalu

Pasar kuno Grand Bazaar di Istanbul, Turki menjual beragam pernak pernik, perhiasan, hingga makanan khas Turki. (Tempo/Egi Adyatama)
Berada di Dua Benua atau Lebih, Berikut Daftar Negara Transkontinental

Negara transkontinental adalah negara yang berada di wilayah dua benua atau lebih.


Mahkamah Agung Rusia Putuskan Aktivis LGBT sebagai Ekstremis

3 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Mahkamah Agung Rusia Putuskan Aktivis LGBT sebagai Ekstremis

Mahkamah Agung Rusia memutuskan bahwa aktivis LGBT harus ditetapkan sebagai ekstremis, yang dikhawatirkan berujung pada penangkapan dan penuntutan