TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel membunuh empat pria bersenjata Palestina pada Rabu, 28 September 2022 di Jenin, kota yang menjadi salah satu titik fokus penggerebekan selama setengah tahun di Tepi Barat. Hal ini menyusul serangkaian serangan jalanan di Israel.
Serangan di Jenin menargetkan dua warga Palestina yang dicurigai melakukan serangan, kata polisi Israel. Mereka melepaskan tembakan dan meledakkan bom saat pasukan Israel mendekat. Namun, mereka tewas ditembak pasukan Israel.
Faksi Jihad Islam dan Brigade Martir Al Aqsa mengatakan empat orang bersenjata mereka tewas dalam serangan itu. Petugas medis Palestina mengatakan 40 orang terluka dalam serangan pasukan Israel itu.
The Dens of Lions, sebuah kelompok keamanan Palestina yang dibentuk oleh milisi dari faksi yang berbeda, mengatakan salah satu pria bersenjata yang terbunuh juga bekerja untuk dinas keamanan Otoritas Palestina (PA).
PA menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di Tepi Barat di bawah kesepakatan perdamaian sementara dengan Israel dari awal 1990-an.
Israel dan Amerika Serikat telah menekan PA untuk berbuat lebih banyak untuk meningkatkan keamanan. PA menuduh Israel merusak kredibilitasnya, delapan tahun setelah negosiasi yang disponsori AS tentang kenegaraan Palestina terhenti.
The Dens of Lions mengidentifikasi orang kedua yang tewas di Jenin pada Rabu sebagai saudara dari seorang warga Palestina yang menembak mati tiga orang di Tel Aviv padaApril lalu.
Lebih dari 70 warga Palestina, di antara mereka pria bersenjata dan warga sipil, telah tewas dalam kampanye Operasi Breakwater Israel.
Seorang pria bersenjata ketiga dibunuh oleh pasukan Israel di Jenin pada Rabu, kata Dens of Lions. Pernyataan polisi Israel mengatakan pasukan komando telah terlibat baku tembak dengan orang-orang bersenjata lainnya.
Pembicaraan damai yang ditengahi AS antara kedua pihak, yang bertujuan untuk mendirikan negara Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel, Gaza dan Yerusalem Timur, hancur pada 2014. Sementara Israel telah memperluas pemukiman di beberapa daerah. Adapun Gaza diperintah oleh kelompok Hamas yang menentang koeksistensi dengan Israel.
Baca juga: PM Israel Sebut Solusi 2 Negara, Presiden Palestina: Positif tapi Perlu Bukti
REUTERS (NESA AQILA)