TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Bank Sentral Eropa Luis de Guindos pada Senin, 26 September 2022, mengingatkan ekonomi zona euro turun, bahkan bisa sampai nol.
“Kita sedang melihat pada kuartal ketiga dan empat ada perlambatan yang signifikan dan kita mungkin bisa menemukan angka pertumbuhan ekonomi mendekati nol,” kata de Guindos.
Bendera Uni Eropa berkibar setengah tiang di luar markas Komisi Eropa, sebagai bentuk belasungkawa atas wafatnya Ratu Elizabeth dari Inggris, di Brussel, Belgia, 9 September 2022. REUTERS/Yves Herman
Output ekonomi terpuruk menyusul naiknya biaya energi dan berkurangnya suplai gas alam Rusia, yang membuat rasio energi meningkat selama musim panas. Lonjakan harga energi telah membuat inflasi tahunan naik menjadi 9,1 persen pada Agustus 2022. Pada bulan ini, inflasi diperkirakan naik lagi menjadi 9,6 persen atau rekor tertinggi di kawasan.
Bank Sentral Eropa sudah menaikkan suku bunga pada awal bulan ini sebanyak 75 basis poin demi mengatai inflasi. Regulator mengatakan suku bunga diprediksi akan meroket, di mana analis memperkirakan suku bunga akan naik lagi pada Oktober 2022 menyusul dilakukannya rapat Bank Sentral Eropa pada musim semi mendatang.
De Guindos tidak mengungkap seberapa agresifnya kebijakan yang dihendak diambil pihaknya. Dia hanya menyebut Bank Sentral Eropa akan bergantung pada data dan tekanan inflasi dalam beberapa bulan terakhir telah naik secara signifikan.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Bank Sentral Eropa menyebut akan melanjutkan kebijakan – kebijakan untuk menurunkan inflasi karena perlambatan ekonomi tidak cukup untuk mengekang harga konsumen.
“Pasar percaya bahwa perlambatan ekonomi akan mengurangi inflasi dengan sendirinya. Sebenarnya, ini tidak benar. Kebijakan moneter harus memberikan kontribusi,” kata De Guindos pekan lalu.
Sumber: RT.com
Baca juga: Resesi Lebih Parah Ancam Zona Euro
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.