Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tindak Represif Iran Tak Bisa Hentikan Demo Kematian Mahsa Amini

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Wanita membawa bendera dan gambar selama protes atas kematian Mahsa Amini di Iran, di kota Qamishli yang dikuasai Kurdi, timur laut Suriah 26 September 2022. REUTERS/Orhan Qereman
Wanita membawa bendera dan gambar selama protes atas kematian Mahsa Amini di Iran, di kota Qamishli yang dikuasai Kurdi, timur laut Suriah 26 September 2022. REUTERS/Orhan Qereman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Protes atas kematian wanita muda Iran, Mahsa Amini, masih terus berkecamuk. Media pemerintah dan jejak digital di media sosial menunjukkan polisi anti-huru-hara dan pasukan keamanan Iran bentrok dengan demonstran di puluhan kota pada Selasa, 27 September 2022.

Amini yang berasal dari kota Kurdi barat laut Saqez, ditangkap pada 13 September di Teheran oleh polisi moral Iran yang menegakkan aturan berpakaian Republik Islam karena diduga menggunakan "pakaian yang tidak sesuai."  Perempuan berusia 22 tahun itu ditahan di sel kepolisian. Dia meninggal tiga hari kemudian di rumah sakit setelah mengalami koma.

Jumlah korban tewas dalam demo terus bertambah karena pasukan keamanan menggunakan tindakan represif dengan gas air mata, tongkat, dan dalam beberapa kasus, peluru tajam. Video yang diposting di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa menyerukan pembubaran lembaga ulama saat bentrok dengan pasukan keamanan di Teheran, Tabriz, Karaj, Qom, Yazd dan banyak kota Iran lainnya.

Kelompok HAM Amnesty International menyatakan di Twitter bahwa pasukan keamanan Iran telah menanggapi protes dengan kekuatan yang melanggar hukum, termasuk dengan menggunakan peluru tajam dan peluru logam lainnya. Tindakan itu menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya.

Media pemerintah mencap para pengunjuk rasa "munafik, perusuh, preman dan penghasut". Sementara televisi pemerintah mengatakan polisi bentrok dengan "perusuh" di beberapa kota.

Para pengunjuk rasa, yang mayoritas perempuan meneriakkan hak bagi kaum perempuan. Banyak dari mereka yang memprotes dengan melambaikan hingga membakar kerudung mereka.

Jalanan jadi medan perang

Video di Twitter menunjukkan pengunjuk rasa meneriakkan "Matilah diktator", mengacu pada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Di kota-kota Kurdi Sanandaj dan Sardasht, polisi menembaki pengunjuk rasa.

"Saya akan membunuh mereka yang membunuh saudara perempuan saya," teriak pengunjuk rasa di salah satu video dari Teheran, sementara akun Twitter aktivis 1500tasvir mengatakan: "Jalanan telah menjadi medan perang".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Video lebih lanjut di media sosial menunjukkan protes tengah berlangsung di puluhan kota setelah malam tiba pada Selasa. Sebuah video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan protes di kota Chabahar di Iran tenggara yang bergolak, dengan para demonstran membakar kantor-kantor pemerintah ketika suara tembakan terdengar.

"Para gagak marah atas kematian Mahsa Amini dan tuduhan bahwa seorang polisi telah memperkosa seorang gadis remaja dari etnis minoritas Baluch," kata sebuah suara dalam video. 

Media pemerintah juga melaporkan penangkapan aktivis hak-hak perempuan Faezeh Hashemi Rafsanjani, putri mantan presiden Iran dan pendiri Republik Islam, karena "menghasut kerusuhan" di Teheran.

Untuk mempersulit pengunjuk rasa memposting video di media sosial, pihak berwenang telah membatasi akses internet di beberapa provinsi, menurut observatorium pemblokiran Internet NetBlocks di Twitter.

Para pejabat mengatakan 41 orang, termasuk anggota polisi dan milisi pro-pemerintah, tewas selama protes. Tetapi kelompok hak asasi manusia Iran melaporkan jumlah korban yang lebih tinggi.

Kelompok hak asasi manusia Iran Hengaw mengatakan 18 orang telah tewas, 898 terluka dan lebih dari 1.000 pengunjuk rasa Kurdi ditangkap dalam 10 hari terakhir. Kendati demikian diperkirakan bahwa angka sebenarnya lebih tinggi. 

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

20 jam lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Forum Penyelamat Demokrasi Desak 16 Demonstran yang Ditangkap Aparat Dibebaskan

8 hari lalu

Sekretaris Eksekutif Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR), Rudy S. Kamri, bersama eks Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI, Agus Supriatna, ketika ditemui di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Forum Penyelamat Demokrasi Desak 16 Demonstran yang Ditangkap Aparat Dibebaskan

Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) mendesak agar 16 demonstran yang ditangkap segera dibebaskan.


Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

8 hari lalu

Suasana sepi di depan Gedung DPR/MPR  hingga pukul 14.15 WIB Rabu 20 Maret 2024. Rombongan pengunjuk rasa yang dikabarkan akan kembali melakukan aksinya belum yang terlihat. TEMPO/Defara Dhanya
Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

Aksi demontrasi tolak pemilu curang di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah berlangsung sejak Senin lalu. Namun hari ini belum terlihat


Menjelang Penetapan Hasil Pemilu 2024, Jalan di Depan Kantor KPU Ditutup

8 hari lalu

Penutupan jalan di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI menjelang penetapan hasil Pemilu 2024 pada hari ini, Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Menjelang Penetapan Hasil Pemilu 2024, Jalan di Depan Kantor KPU Ditutup

Menjelang penetapan hasil Pemilu hari ini, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat yang berada di depan Kantor KPU, ditutup.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Pastikan Aksi Tolak Kecurangan Pemilu Terus Berlanjut

9 hari lalu

Tim Kuasa Hukum dan Sejunlah Purnawurawan menyampaikan pembelaan untuk mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Jhusu Mayor Jenderal Tentara Nasionak Indonesia (Purn) Soenarko yang ditahan atas tuduhan kepemilikan senjata ilegal di Jakarta, Jumat 31 Mei 2019. Tempo/Budiarti Utami Putri
Eks Danjen Kopassus Soenarko Pastikan Aksi Tolak Kecurangan Pemilu Terus Berlanjut

Eks Danjen Kopassus Soenarko mengklaim tak akan menghentikan aksi unjuk rasa menolak kecurangan Pemilu hingga pemerintah melakukan Pemilu ulang.


KPU Sebut Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu Hal Lumrah

9 hari lalu

Masyarakat dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa menolak kecurangan Pemilu di depan Gedung KPU RI, Jakarta Pusat pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
KPU Sebut Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu Hal Lumrah

KPU mengklaim sangat transparan di setiap proses tahapan pemilu.


Viral Video Diduga Paspampres Rebut Spanduk Emak-emak saat Unjuk Rasa di Depan Jokowi

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) berkomunikasi dengan pedagang saat meninjau Pasar Gelugur di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/3/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Viral Video Diduga Paspampres Rebut Spanduk Emak-emak saat Unjuk Rasa di Depan Jokowi

Video spanduk emak-emak yang diduga direbut anggota Pasukan Pengaman Presiden viral di media sosial. Begini penjelasan Paspampres.


Klarifikasi Paspampres Disebut Rebut Spanduk saat Emak-emak Demo di Hadapan Jokowi

10 hari lalu

Sejumlah prajurit Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memeragakan kemampuan bela diri dalam unjuk kemampuan di Mako Paspampres, Jakarta, Senin, 7 Agustus 2023. Aksi itu ditampilkan sebelum upacara pembaretan dan penyematan brevet kehormatan Paspampres kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Klarifikasi Paspampres Disebut Rebut Spanduk saat Emak-emak Demo di Hadapan Jokowi

Peristiwa spanduk ibu-ibu yang direbut itu viral di media sosial. Para emak-emak itu sedang berunjuk rasa menolak perusahaan sawit.


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

11 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara


Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

12 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel