TEMPO.CO, Jakarta - Angin kencang disertai hujan pertama menjelang Badai Ian mulai menerjang pantai selatan Kuba pada Senin malam, 26 September 2022. Kejadian itu menghancurkan rumah-rumah di tengah peringatan gelombang badai yang mengancam jiwa.
Badai yang tumbuh cepat berpusat sekitar 250 kilometer di tenggara Cabo San Antonio, barat jauh Kuba. Perlahan, intensitasnya meningkat dalam beberapa jam terakhir dengan angin berkecepatan 155 kilometer per jam.
Badai tersebut diperkirakan akan makin membesar dan menghantam utara ke pantai Florida. Penduduk di wilayah itu sudah menimbun persediaan dan mengisi karung pasir.
Penduduk Batabano di pantai selatan Kuba bekerja dengan sumber daya yang jauh lebih sedikit daripada di Florida saat badai mendekat. Keadaan ini mengancam desa nelayan dengan rumah-rumah balok kayu dan beton yang terletak hanya beberapa langkah dari laut yang bergolak.
"Kami di sini menyelamatkan nyawa manusia, pergi dari rumah ke rumah, membawa orang tua dan anak-anak," kata pejabat setempat Suleika Roche, 43 tahun, di atas bus yang mengangkut warga ke tempat tinggi.
Badai itu akan bergerak ke utara melintasi pulau itu saat melaju ke Teluk Meksiko. Akan tetapi perkiraan menempatkan jalurnya jauh di sebelah barat ibu kota Kuba, Havana, di mana serangan langsung dapat menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur kuno kota itu.
Kuba tengah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan antrean panjang untuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan, serta pemadaman listrik reguler di seluruh negeri. Sebagian besar rak toko kelontong kosong selama berbulan-bulan, mempersulit persiapan menghadapi badai.
"Saya membeli roti sekarang karena nanti saya tidak akan bisa meninggalkan rumah saya," kata warga Havana Guillermo Gomez, 79 tahun, saat dia menunggu dalam antrean yang membentang beberapa blok untuk mendapatkan beberapa potong roti. "Airnya akan setinggi lututku."
Di jalan raya Malecon di tepi laut ibu kota, beberapa penduduk menutup jendela. Yang lain, tanpa papan, merekatkannya agar tidak pecah, sementara yang lain hanya melepas kaca sama sekali.
Juan Ruiz, seorang penjaga kedai kopi yang menghadap ke Selat Florida, mengatakan bahwa bisnis tersebut telah melucuti semua barang dagangan dan peralatannya pada malam sebelumnya, lebih memilih untuk bekerja dengan laut daripada melawannya.
"Kami sudah bersiap sejak Sabtu," kata Ruiz saat angin mulai menerpa air. "Laut selalu bergelombang di sini."
Pemerintah Kuba membatalkan perjalanan kereta api dan bus antarprovinsi melintasi bagian barat pulau sebelum badai. Para pejabat mengatakan mereka juga memantau bendungan yang sudah tua, banyak di antaranya sudah mendekati kapasitas sebelum badai.
REUTERS