TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina dan Rusia terkunci dalam pertempuran sengit di berbagai bagian Ukraina pada Selasa, 27 September 2022, ketika referendum di empat wilayah yang akan dicaplok Moskow hampir berakhir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan wilayah Donetsk di timur tetap menjadi prioritas strategis utama negaranya dan juga Rusia, dengan pertempuran yang melanda beberapa kota ketika pasukan Moskow mencoba maju ke selatan dan barat.
Ada juga bentrokan di wilayah Kharkiv di timur laut -- fokus serangan balasan Ukraina bulan ini. Dan pasukan Ukraina terus melakukan upaya menguasai empat jembatan dan penyeberangan sungai lainnya untuk mengganggu jalur pasokan pasukan Rusia di selatan.
Komando selatan Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa serangan balasan di Kherson mengakibatkan 77 prajurit Rusia tewas, serta merusak enam tank, lima howitzer, tiga instalasi anti-pesawat dan 14 kendaraan lapis baja.
Belum ada pernyataan Rusia atas klaim Ukraina ini.
Moskow akan mencaplok provinsi Kherson, Luhansk, Donetsk dan Zaporizhzhia, di timur dan selatan, yang membentuk sekitar 15 persen dari Ukraina, dengan referendum. Namun Ukraina dan Barat menilai referendum itu hanya akal-akalan.
Tak satu pun dari provinsi tersebut sepenuhnya berada di bawah kendali Moskow dan pertempuran telah berlangsung di sepanjang garis depan, dengan pasukan Ukraina melaporkan lebih banyak kemajuan sejak mereka mengalahkan pasukan Rusia di provinsi kelima, Kharkiv, awal bulan ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan ancaman terselubung menggunakan senjata nuklir untuk melindungi tanah Rusia, yang akan mencakup empat provinsi jika dianeksasi.
Pemungutan suara tentang apakah akan bergabung dengan Rusia dimulai pada hari Jumat dan akan berakhir pada Selasa ini, dengan parlemen Rusia mungkin menyetujui pencaplokan dalam beberapa hari.
Kyiv dan Barat telah menolak referendum sebagai tipuan dan berjanji untuk tidak mengakui hasilnya.
Reuters