TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky mengkonfirmasi negaranya telah menemukan lagi dua tempat yang dijadikan kuburan massal, yang berisi mayat ratusan orang di kota timur laut Izium. Wilayah tersebut merupakan bagian yang direbut kembali oleh Kyiv dari Rusia pada bulan ini.
Hal tersebut diungkap Zelensky saat wawancara dengan CBS yang ditayangkan pada Minggu malam, 25 September 2022. Dalam wawancara dengan CBS tersebut, Zelensky juga menyerukan agar sanksi pada Rusia tetap diberlakukan guna menekan negara itu. Pasukan Ukraina telah diarahkan ke timur laut dalam serangan balasan kilat bulan ini.
"Hari ini saya menerima lebih banyak informasi. Pihak di lapangan menemukan dua kuburan massal lagi, kuburan besar dengan ratusan orang. Kita berbicara tentang kota kecil Izium. Sanksi perlu dilanjutkan. Sanksi ini akan memiliki dampak politik, serta dampak finansial," kata Zelensky, dikutip dari Reuters, Senin, 26 September 2022.
Para ahli bekerja di lokasi kuburan massal di kota Izium, di wilayah Kharkiv, Ukraina 18 September, 2022. REUTERS/Umit Bektas
Otortitas berwenang Rusia belum menanggapi pernyataan Zelensky tentang penemuan dua kuburan massal ini. Moskow kerap kali menyangkal melakukan kekejaman dalam perang di Ukraina. Kremlin juga sering membantah telah menargetkan warga sipil.
Setelah pendudukan Rusia selama berbulan-bulan, pihak berwenang Ukraina menemukan situs pemakaman besar di sebelah pemakaman umum di daerah hutan, Izium, Ukraian pada awal bulan ini. Kyiv meluncurkan penyelidikan atas kematian orang-orang yang dikubur di kuburan massal tersebut.
Pada pekan lalu, mereka selesai menggali 436 mayat. Mayoritas dari mereka tampaknya meninggal karena kekerasan. Gubernur regional menyatakan, terdapat juga indikasi awal ada 30 mayat mengalami penyiksaan sebelum meregang nyawa. Ditemukan pula ada 17 jenazah tentara dari kuburan massal di lokasi tersebut yang digali.
REUTERS
Baca juga: Gitaris Band 'Kuburan' Diperiksa Polisi Bandung
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.