Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Resepsionis Tewas Dibunuh Putra Petinggi Partai BJP, Warga India Unjuk Rasa

image-gnews
Protes besar-besaran meletus di luar kamar mayat di Srinagar, distrik Pauri Garhwal, di mana ayah Ankita Bhandari tiba untuk mengambil jenazahnya untuk upacara terakhir. Twitter/@ANInewsUP
Protes besar-besaran meletus di luar kamar mayat di Srinagar, distrik Pauri Garhwal, di mana ayah Ankita Bhandari tiba untuk mengambil jenazahnya untuk upacara terakhir. Twitter/@ANInewsUP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Massa berunjuk rasa di negara bagian Uttarakhand, India pada Ahad 25 September 2022 menuntut penyelidikan atas dugaan pembunuhan seorang wanita muda yang bekerja di sebuah resor milik putra seorang mantan menteri negara bagian itu.

Seperti dilansir Reuters, polisi menemukan mayat Ankita Bhandari, 19 tahun, pada Sabtu di dekat sebuah jembatan di atas Sungai Gangga, Kota Rishikesh. Polisi mengatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan mayat itu dibuang ke sebuah kanal setelah Bhandari terbunuh.

Dia pernah bekerja sebagai resepsionis di sebuah resor milik Pulkit Arya, putra Vinod Arya yang pernah menjabat sebagai menteri di pemerintahan negara bagian Uttarakhand untuk partai Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India.

Orang tua Ankita menolak untuk melakukan upacara pemakaman sampai tuntutan mereka agar pemeriksaan mayat yang lebih komprehensif dipenuhi.

Warga setempat ternyata mendukung mereka. "Orang-orang memprotes dan memblokir jalan raya, mereka menginginkan keadilan bagi korban dan kami berusaha menenangkan mereka," kata Shyam Dutt Nautiyal, seorang pejabat senior polisi di Uttarakhand.

Polisi mengatakan mereka telah menangkap Pulkit Arya, manajer resor Saurabh Bhaskar dan asisten manajer Ankit Gupta atas dugaan pembunuhan. Berdasarkan interogasi terdakwa dan riwayat obrolan seluler wanita itu mengungkapkan bahwa korban ditekan untuk memberikan "layanan khusus" kepada tamu di resor, yang dia tolak.  .

"Beberapa hari sebelum dia hilang, wanita itu telah mengirim pesan WhatsApp ke teman dekatnya untuk berbagi penderitaannya," tutur epala polisi negara bagian Ashok Kumar. "Mereka mencoba mengubah saya menjadi pelacur," tulis salah satu pesannya seperti dikutip Ashok.

Ketiga pria itu diduga memukuli korban  dan mendorongnya ke sebuah kanal di dekat resor setelah penganiayaan, kata sumber. Sebelumnya, seorang teman Facebook dari wanita itu dilaporkan mengatakan bahwa temannya dibunuh karena menolak berhubungan seks dengan tamu di resor. Korban ditawari uang sebesar 10.000 rupee.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika rincian pembunuhannya muncul, protes keras pecah di sekitar resor di Rishikesh dengan penduduk setempat memecahkan kaca dan beberapa mencoba membakar pabrik acar di lokasi itu.

Namun, Vinod Arya kepada NDTV menegaskan bahwa anaknya tidak bersalah. “Dia hanya peduli dengan pekerjaannya. Dia tidak akan pernah terlibat dalam kegiatan seperti itu,” ujar Vinod.

Pernyataannya datang sehari setelah BJP meminta dia dan putranya Ankit Arya, saudara laki-laki terdakwa, mundur. Ini di tengah kemarahan besar-besaran rakyat atas pembunuhan Ankita Bhandari.

Arya mengklaim, bahwa dia sendiri mengundurkan diri dari partai berkuasa di India itu kemarin untuk memastikan penyelidikan yang adil dan tidak memihak dalam kasus tersebut. "Pulkit tidak bersalah, saya tetap mengundurkan diri dari BJP untuk memastikan penyelidikan yang adil. Anak saya Ankit juga mengundurkan diri," katanya.

Baca juga:

REUTERS | NDTV

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

11 jam lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

PM India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya mulai menyerang lawan-lawan oposisi untuk memperkuat basis garis kerasnya.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

1 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

1 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

1 hari lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

1 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pidato saat menghadiri kampanye pemilu di Bengaluru, Karnataka, India, 20 April 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.


Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

2 hari lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

5 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

5 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

5 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.