TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik ke arah timur laut wilayah Korea Utara pada Minggu, 25 September 2022. Langkah ini dilakukan menjelang dilakukan Korea Utara latihan militer oleh Korea Selatan dan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.
“Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik. Ini sebuah tindakan provokasi, yang mengancam perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea serta komunitas masyarakat internasional,” demikian pernyataan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Sebuah rudal permukaan-ke-permukaan diluncurkan selama latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan di lokasi yang tidak diketahui, Korea Selatan, 25 Mei 2022. AS dan Korsel gelar latihan militer bersama sebagai tanggapan atas peluncuran rudal Korea Utara beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden meninggalkan Asia. Joint Chiefs of Staff/Yonhap via REUTERS
Militer Korea Selatan mengatakan telah terjadi satu kali tembakan, yang diyakini sebuah rudal balistik jarak pendek. Rudal itu ditembakkan dekat area Taechon, sebuah provinsi di utara Pyongyang.
Rudal ditembakkan sebelum pukul 7 pagi waktu setempat dan melayang sekitar 600 kilometer pada ketinggian 60 kilometer dan kecepatan 5 Mach.
Setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik tersebut, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan Kim Seung-kyum dan Komandan Amerika Serikat untuk Korea Paul LaCamera, segera menggelar diskusi untuk membahas perihal ini dan mengkonfirmasi kesiapan mereka untuk merespon setiap ancaman atau provokasi dari Korea Utara.
Jika tidak ada aral melintang, Korea Selatan dan tentara Amerika Serikat akan melakukan latihan militer, yang melibatkan sebuah kapal induk. Bukan hanya itu, rencananya Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris juga akan lawatan kerja ke kawasan Semenanjung Korea.
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan menggelar sebuah rapat darurat untuk mendiskusikan langkah-langkah setelah Korea Utara melepaskan tembakan rudal balistik. Lembaga itu juga mengutuk sikap Korea Utara tersebut karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan tindakan provokasi yang tidak dapat dibenarkan.
Sumber di Kepresidenan Korea Selatan mengatana Presiden Yoon Suk-yeol, yang tiba di Seoul pada Sabtu malam, 24 September 2022, langsung menggelar rapat. Yoon baru saja tiba dari kunjungan ke Inggris, Amerika Serikat dan Kanada.
Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara sudah beberapa kali melakukan uji coba rudal balistik. Sejumlah ahli mengatakan rudal-rudal itu dirancang oleh Korea Utara sebagai rudal pertahanan dengan bermanuver selama penerbangan dan terbang pada lintasan yang lebih rendah
Sumber: Reuters
Baca juga: Diprovokasi, Taiwan Tembak Drone China untuk Pertama Kali
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini