TEMPO.CO, Jakarta - CEO SpaceX Elon Musk mengatakan pada Jumat bahwa ia akan mengaktifkan layanan internet satelit Starlink ke Iran. Seperti dilansir Reuters langkah ini sebagai tanggapan atas tweet Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bahwa AS mengambil tindakan untuk memajukan kebebasan internet dan arus informasi yang bebas ke Iran.
"Kami mengambil langkah untuk memajukan kebebasan Internet dan arus informasi yang bebas bagi rakyat Iran hari ini, mengeluarkan Lisensi Umum untuk memberi mereka akses yang lebih besar ke komunikasi digital untuk melawan sensor pemerintah Iran," kicau Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, di akun Twitter-nya, Jumat.
Musk pun membalasnya di kolom komentar, "Mengaktifkan Starlink..."
Pemadaman internet nyaris total terjadi di Iran menyusul demonstrasi besar-besaran terkait meninggalnya Mahsa Amini, perempuan muda berusia 22 tahun yang meninggal setelah ditangkap polisi moral pada 16 September 2022.
Sebelumnya, Musk melalui akun Twitter-nya pada Rabu pekan ini menjanjikan hal yang sama saat ia mendapatkan pertanyaan dari pengguna Twitter bernama Erfan Kasraie. Mengutip New York Post, Kasraie adalah seorang jurnalis berbasis di Jerman dan menulis untuk layanan bahasa Farsi media Deutsche Welle. Ia mengunggah cuitan balasan soal ketersediaan Starlink di tujuh benua, termasuk Antartika.
"Saya yakin Anda tidak akan menjawabnya, Tuan Musk, tetapi apakah secara teknis mungkin untuk memberikan Starlink kepada orang-orang Iran?" tanya Kasrai. "Ini bisa menjadi game changer untuk masa depan," imbuhnya.
Musk pun menjawab: "Starlink akan meminta pengecualian sanksi Iran dalam hal ini." Ini bukan pertama kalinya Musk menawarkan internet Starlink di tengah ketegangan sebuah negara, yang berdampak pada terganggunya jaringan internet setempat.
Dalam perang antara Rusia dan Ukraina, Musk juga mengirimkan bantuan satelit Starlink untuk mendukung berlangsungnya internet di Ukraina, yang jaringannya terganggu karena serangan Rusia. Maret lalu, Wakil Perdana Menteri Ukraina Mikhailo Fedorov mengunggah foto di akun Twitter-nya, memperlihatkan SpaceX mengirimkan kendaraan ke Ukraina.
Kendaraan yang dimaksud berupa truk berisi penuh terminal yang mendukung satelit internet Starlink. Namun, untuk dapat menggunakan internet dari Starlink, pengguna harus memiliki terminal pengguna. Terminal yang dimaksud adalah transceiver yang dijual langsung oleh SpaceX pada tiap pelanggannya.
Kemarahan massa atas kematian Mahsa Amini membuat unjuk rasa berlangsung panas dan telah menewaskan sedikitnya 31 orang menurut LSM Iran. Imbasnya, Pemerintah Iran membatasi akses internet. Beberapa warga mengakali dengan menggunakan VPN.
Baca juga: Top 3 Dunia: Wartawati CNN Tolak Pakai Hijab sampai Bantuan untuk Ukraina
REUTERS | THE NEW YORK POST