TEMPO Interaktif, Khartoum: Otoritas Sudan membebaskan pemimpin oposisi Hassan al-Turabi hampir dua bulan setelah dia ditahan menyusul permintaannya agar Presiden Umar al-Bashir menyerah pada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
"Ayah saya telah dibebaskan dari penjara Port-Sudan. Mereka membawanya dengan pesawat dan dia sekarang ada di rumah di Manshia," kata putrinya, Umamah al-Turabi, kepada AFP, Senin.
Aparat Sudan menahan Turabi pada 14 Januari lalu, dua hari setelah dia meminta Bashir menyerah pada Pengadilan Kriminal Internasional, dengan mengatakan kepala negara itu bersalah secara politik atas kejahatan yang terjadi di Darfur.
Turabi, 77, yang menjadi inpirator gerakan Islam dalam kudeta tak berdarah pada 1989 telah mengantarkan Bashir ke kekuasaan -- namun sekarang mendapat balasan yang pahit -- pada bulan Januari mengatakan seharusnya Bashir menyerahkan dirinya untuk menyelamatkan negara itu dari kemungkinan sanksi PBB.
"Secara politik kami berpikir dia bersalah. Dia seharusnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Darfur, pengusiran, pembakaran desa, pemerkosaan, maksud saya pemerkosaan sistematik, secara terus-menerus, maksud saya dalam skala yang luas, dan pembunuhan."
Putrinya mengatakan dia telah meminta otoritas agar Turabi dibebaskan terkait masalah kesehatan setelah dia menderita sakit flu, demam tinggi, dan tekanan darah tinggi.
AFP | ERWIN Z