TEMPO.CO, Jakarta - Hong Kong akan menghapus kebijakan wajib karantina hotel Covid-19 untuk semua kedatangan mulai 26 September 2022, lebih dari 2,5 tahun setelah pertama kali diterapkan. Langkah ini telah lama ditunggu-tunggu bagi banyak penduduk dan bisnis di pusat keuangan tersebut.
Semua pendatang dari luar negeri dapat kembali ke rumah atau ke akomodasi pilihan mereka tetapi harus memantau sendiri selama tiga hari setelah memasuki pusat administrasi khusus China ini, kata pemerintah Hong Kong pada Jumat, 23 September 2022.
"Kami ingin orang datang dengan lebih nyaman dan mereka diizinkan untuk melakukan aktivitas mereka dengan kemungkinan maksimal," kata Chief Executive John Lee dalam konferensi pers.
Mereka yang baru datang dari luar negeri diizinkan pergi bekerja atau sekolah tetapi tidak bisa memasuki bar atau restoran selama tiga hari. Tes PCR pra penerbangan yang diperlukan bagi pelancong ke Hong Kong 48 jam sebelum terbang akan digantikan dengan tes antigen.
Bekas jajahan Inggris itu mengikuti kebijakan China dalam memberlakukan karantina hotel untuk kedatangan internasional, sejalan dengan strategi Covid "nol dinamis" negara itu.
Kelompok bisnis, diplomat, dan banyak penduduk mengecam aturan Covid-19 kota itu, dengan mengatakan kenijakan itu mengancam daya saing Hong Kong.
Semua kedatangan internasional saat ini menghabiskan tiga hari di hotel berbayar diikuti oleh empat hari pemantauan mandiri di mana mereka diizinkan untuk bergerak di sekitar kota. Semula, karantina hotel dilakukan selama tiga minggu sebelum secara bertahap dilonggarkan awal tahun ini.
Aturan tersebut telah membebani ekonomi Hong Kong sejak awal 2020 dan memicu eksodus ekspatriat dan keluarga lokal yang dimulai oleh upaya Beijing untuk melakukan kontrol dan membatasi kebebasan. Sekitar 113.000 orang telah pindah sejak pertengahan 2021, menurut angka pemerintah.
Puluhan penerbangan telah berhenti beroperasi ke dan dari Hong Kong, yang dulunya merupakan salah satu bandara tersibuk dan paling efisien di dunia.
Kota ini telah kehilangan posisinya sebagai pusat penerbangan global karena kebijakan nol-Covid China, kata kepala grup maskapai penerbangan IATA minggu ini.
Hong Kong masih melarang kumpul-kumpul lebih dari empat orang dan masker wajib untuk semua, termasuk anak-anak berusia dua tahun, yang juga harus memakainya selama sekolah.
Minum Ok, Makan No
Sejumlah acara telah dibatalkan atau ditunda sejak 2020, meskipun Hong Kong berencana menjadi tuan rumah konferensi keuangan besar dan kejuaraan Rugby Sevens pada bulan November. Para bankir mengatakan perjalanan bebas karantina adalah prasyarat untuk menghadiri konferensi.
Kedua acara tersebut telah dilihat secara luas sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa Hong Kong dapat melanjutkan bisnis seperti biasa.
Komentar Lee muncul ketika kepala Persatuan Rugby kota mengumumkan pada hari Jumat bahwa orang yang bersuka ria di Sevens tahun ini akan dapat minum tetapi makan makanan masih dalam diskusi dengan pemerintah.
Staf dan media perlu memakai peralatan pelindung sementara penonton harus memakai masker kecuali minum dan memindai izin vaksin mereka sebelum memasuki stadion, menurut kepala eksekutif Robbie McRobbie.
"Kami tidak percaya ini adalah hambatan yang signifikan untuk menikmati hari di Sevens," kata kepala eksekutif McRobbie, yang mengatakan stadion akan memiliki sekitar 30.000 penggemar dengan kapasitas 85% di bawah peraturan pemerintah saat ini.
Setiap tim dengan lima atau lebih kasus positif virus corona harus mengundurkan diri dari turnamen, kata McRobbie.
HSBC dan maskapai penerbangan unggulan Cathay Pacific adalah dua sponsor utama Sevens.
Pusat keuangan saingan Singapura menjadi tuan rumah banyak konferensi tingkat tinggi bulan ini yang telah melihat bisnis untuk hotel dan restoran berkembang pesat, sementara Taiwan dan Jepang mengumumkan minggu ini pelonggaran pembatasan Covid-19 untuk pelancong internasional yang akan mulai berlaku pada bulan Oktober.
Reuters