TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah lembaga kesehatan di Swiss akan mempertimbangkan mengurangi konsumsi listrik di tengah memburuknya krisis energi. Bastian Schwark, Kepala bidang energi Federal Office for National Economic Supply mengkonfirmasi hal ini.
“Rumah sakit mendapat pengecualian dari kuota gas dan listrik, namun rumah sakit juga bisa mempertimbangkan bagaimana cara mereka bisa mengurangi konsumsi listrik mereka,” kata Schwark dalam wawancara dengan surat kabar asal Swiss, Neue Zürcher Zeitung, Rabu, 20 September 2022.
Ilustrasi anak mematikan lampu. alliantenergykids.com
Dia menambahkan, industri penting seperti farmasi, juga memberlakukan kebijakan hemat energi yang diterapkan tanpa memangkas kapasitas produksi secara signifikan.
“Saat ini hampir semua industri meminta pengecualian, namun ini bukan pendekatan yang tepat. Sebaiknya, setiap industri mulai memikirkan apa yang bisa mereka lakukan dalam situasi kritis seperti ini,” kata Schwark.
Di antara penghematan yang bisa dilakukan adalah mengurangi jam kerja jika hal ini bisa memangkas konsumsi listrik sampai 10 persen – 20 persen. Saat ini, kebijakan kuota penggunaan listrik untuk industri belum diberlakukan.
Pada bulan lalu, Dewan Federal Swiss mengumumkan sedang berupaya memangkas penggunaan gas alam di negara itu sebesar 15 persen, terhitung mulai Oktober 2022 sampai akhir Maret 2023. Langkah ini buntut dari gangguan suplai gas dari Rusia.
Sejumlah otoritas di Swiss telah mengembangkan sebuah rencana darurat dalam mengatasi krisis energi jika gas alam dan suplai listrik semakin berkurang. Rencana itu akan terdiri dari sejumlah tahapan, mulai dari kampanye untuk membangun kesadaran masyarakat agar hemat energi. Contohnya, mematikan lampu di area pajangan barang dagangan dan pemanas.
Sumber: RT.com
Baca juga: Roger Federer Eks Petenis Nomor Satu Dunia Bersiap Gantung Raket, Ini Profilnya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.