TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Islandia pada Kamis, 22 September 2022, mengkonfirmasi telah menangkap empat orang dalam operasi skala besar atas dugaan terorisme. Penangkapan ini adalah yang pertama yang terjadi di Islandia.
Islandia adalah sebuah pulau kecil di wilayah Eropa utara. Otoritas keamanan melaporkan beberapa senjata semi-otomatis, termasuk yang dicetak 3D, telah disita di sembilan lokasi berbeda. Kepolisian Islandia juga telah mengamankan ribuan amunisi.
"Asal usul operasi Kepolisian kemarin adalah dalam konteks penyelidikan persiapan serangan teroris," kata Karl Steinar Valsson, Komisaris Nasional Polisi Islandia, kepada wartawan saat jumpa pers, seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat, 23 September 2022.
Operasi besar-besaran terorisme itu dilakukan pada Rabu, 22 September 2022. Empat terduga pelaku terorisme itu adalah warga negara Islandia, yang ditangkap ditempat mereka di Kopavogur, yakni sebuah wilayah dipinggir Ibu Kota Reykjavik, dan kota barat daya Mosfellsbaer. Pelaku disebut berusia 20 tahun-an.
Dua dari lima pelaku telah ditahan di tahanan oleh Kepolisian Islandia pada Kamis, 22 September 2022. Motif mereka merencanakan aksi teror masih belum diketahui.
Valsson hanya meyakini, target dugaan aksi teror itu adalah sejumlah lembaga masyarakat dan warga negara Islandia, termasuk anggota parlemen serta aparat kepolisian.
Kepolisian Islandia juga menyebutkan, mereka sedang menyelidiki hubungan antara para pelaku dengan organisasi-organisasi ekstremis. Pelaku ditengarai berhubungan dengan pihak asing.
“Sejauh yang kami tahu, ini adalah pertama kalinya penyelidikan jenis ini diluncurkan (di Islandia),” kata Valsson.
Islandia telah menduduki puncak Indeks Perdamaian Global sejak dimasukkan dalam daftar tersebut pada 2008 dan dianggap sebagai negara paling damai di dunia. Populasi Islandia sebanyak 375 ribu jiwa atau sekitar 28 persen dari 10,6 juta jiwa penduduk Jakarta.
Kekerasan di negara itu jarang terjadi, yang dibuktikan dengan rendahnya tingkat kejahatan di sana. Meskipun lonjakan kejahatan dan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir telah mengkhawatirkan pihak berwenang.
AL ARABIYA
Baca juga: Jadwal Moto2 Jepang: Rider Pertamina Mandalika Diharapkan Konsisten
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.