TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan M 6,8 melanda Meksiko barat pada Kamis pagi, 22 September 2022, merenggut nyawa seorang wanita di Mexico City saat warga berhamburan keluar dari rumah mereka selama gempa besar kedua di negara itu minggu ini.
Pemerintah Mexico City mengatakan, wanita itu tersandung di tangga rumahnya di lingkungan Doctores pusat kota ketika alarm gempa berbunyi dan bangunan mulai bergetar.
Kota itu juga melaporkan bahwa seorang pria di selatan ibu kota menderita serangan jantung fatal setelah gempa.
Di tempat lain di seluruh negeri, tidak ada laporan kerusakan serius, kata pihak berwenang.
Gempa, yang pertama kali diukur oleh Survei Geologi AS (USGS) pada magnitudo 7,0, lebih lemah dan lebih dalam dari gempa Senin, yang terjadi pada kedalaman 20,7 km.
Di lingkungan Roma Sur di Mexico City, penduduk yang ketakutan berlari keluar rumah dengan gaun malam dan piyama, beberapa hanya memakai selimut. Tetangga saling menghibur, menggendong anak-anak dan hewan peliharaan, saat alarm gempa berbunyi empat kali.
Pusat gempa Kamis, yang terjadi sekitar pukul 1.16 pagi waktu setempat (13.16 WIB), tercatat di negara bagian Michoacan, tidak jauh dari gempa Senin.
Otoritas perlindungan sipil Meksiko dan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan tidak ada laporan awal kerusakan di Michoacan atau daerah sekitarnya.
Sistem Peringatan Tsunami AS mengatakan gempa terakhir tidak menimbulkan ancaman tsunami. Setelah gempa Senin, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik telah mengeluarkan peringatan tsunami.
Gempa berkekuatan 7,6 pada hari Senin melanda pada peringatan gempa bumi mematikan pada tahun 1985 dan 2017, menewaskan dua orang di pelabuhan Pasifik Manzanillo.
Reuters