Finlandia sedang mengupayakan aturan baru yang akan memperketat larangan pada turis asal Rusia masuk ke negara itu. Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengungkap hal ini di Sidang Umum PBB pada Rabu, 21 September 2022.
“Finlandia tidak ingin menjadi sebuah negara transit, tidak juga bagi para pemilik visa Schengen yang diterbitkan oleh negara lain. Finlandia sedang berusaha membuat pergerakan turis asal Rusia berada dalam kendali,” kata Haavisto.
Baca Juga:
Kementerian Luar Negeri Finlandia saat ini sedang bekerja sama dengan satu tim ahli untuk mencari solusi yang akan membantu Finlandia membatasi ruang gerak turis Rusia atau benar-benar menghentikannya. Sejumlah kebijakan mungkin akan diambil atau amandemen terhadap aturan yang sudah ada.
Menurut Haavisto dalam sejumlah kasus, parlemen Finlandia cepat dalam mengambil keputusan. Namun Haavisto enggak menyebut kapan pastinya keputusan itu (larangan turis Rusia masuk Finlandia) akan ketok palu.
Tidak seperti negara-negara Baltik, yang berulang kali menyebut keamanan sebagai alasan untuk memperkenalkan larangan visa pada turis asal Rusia, Finlandia tidak melihat turis Rusia yang melancong ke Uni Eropa sebagai sebuah ancaman keamaanan.
“Orang biasa yang bepergian dengan tujuan piknik, bukan sebuah ancaman. Hanya ada sebuah prinsip moral dan etika yang dilibatkan. Warga negara Rusia tidak bisa terus menghabiskan liburan di Eropa seperti biasa ketika negara mereka melakukan sebuah pertempuran,” kata Haavisto.
Finlandia telah memiliki sebuah mekanisme, yang memungkinkan penolakan sejumlah visa bagi warga Rusia, sekalipun mereka telah memiliki visa tersebut. Sebelumnya pada awal pekan ini, Pemerintah Finlandia juga meminta Brussels agar mengizinkan negara anggota Uni Eropa menolak warga negara Rusia yang mau ke Benua Biru.
Caranya dengan mencabut visa schengen mereka atau memasukkan mereka dalam daftar larangan pihak yang tidak boleh mendapat visa Schengen. Finlandia berpandangan, larangan seperti itu bisa mencegah orang-orang masuk ke Uni Eropa melalui territorial negara lain.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.