TEMPO.CO, Jakarta - Warga Yunani yang mau memangkas biaya konsumsi listrik mereka selama musim dingin beberapa bulan ke depan, akan diganjar hadiah. Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis pada Selasa, 20 September 2022, mengatakan warganya yang mau hemat energi akan mendapatkan subsidi listrik yang lebih besar.
Sejak tahun lalu, Yunani telah memanfaatkan dana negara untuk mengurangi tagihan listrik sektor rumah tangga dan usaha yang terseok-seok dengan kenaikan harga-harga menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Selain subsidi, Yunani juga memberlakukan batasan pembayaran kepada produsen listrik agar ketahuan biaya sebenarnya produksi mereka dan menghapuskan biaya tambahan pada tagihan listrik. Sejak Juli 2022, Yunani telah menghemat uang lebih dari 2 miliar euro (Rp 29 triliun).
Dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio, Mitsotakis mengatakan pihaknya akan menawarkan pada warga Yunani subsidi secara bertahap sebagai sebuah insentif agar warga mau lebih hemat energi.
“Semakin banyak energi yang Anda hemat dibanding tahun lalu, semakin besar subsidi yang akan Anda dapatkan,” kata Mitsotakis.
Pada akhir pekan lalu, komisi Eropa menyetujui kebijakan yang meminta negara-negara anggota Uni Eropa memangkas penggunaan listrik pada jam-jam puncak penggunaan listrik dan mendesak perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil agar membagikan keuntungan mereka.
Yunani menggunakan lebih dari 40 persen gas-nya untuk menghasilkan listrik. Negeri para Dewa itu sudah mengurangi impor gas dari Rusia dan meningkatkan kapasitas penyimpanan terminal gas cair satu-satunya untuk mencegah kekurangan gas ke kemudian hari.
Menteri Energi Yunani, Kostas Skrekas, mengatakan beberapa pusat pembangkit listrik juga akan menguji kemampuan mereka untuk beralih ke bahan bakar minyak pada bulan ini. Dia mengesampingkan kemungkinan pemadaman listrik selama musim dingin, caranya dengan menjaga keamanan pasokan supali energi.
Sumber: Reuters
Baca juga:Korsleting Panel Listrik Grand Indonesia, Petugas Damkar Sempat Kesulitan Karena Kepulan Asap Tebal
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.