TEMPO.CO, Jakarta - Penduduk Kyiv menerjang dingin untuk mengantre di McDonald's selama berjam-jam pada Selasa, 20 September 2022. Restoran cepat saji asal Amerika Serikat itu membuka tiga cabang di ibukota Ukraina yang sebelumnya tutup sejak invasi Rusia pada Februari lalu.
Cabang-cabang hanya buka untuk layanan pengiriman, namun pelanggan tetap menunggu di luar restoran untuk mengambil makanan dari kurir sepeda motor yang ada di sebelah. Bagi sebagian orang, dibukanya kembali McDonald's seperti kembali ke kehidupan normal sebelum invasi. Pembukaan kembali McDonald's di Kyiv berbanding terbalik dengan Rusia. McDonald's menyatakan telah menutup bisnisnya setelah reaksi Barat terhadap perang.
"Saya benar-benar ingin melepaskan diri dari getaran buruk perang dan berada di masa-masa itu sebelum invasi Rusia skala penuh. Ini (McDonald's) melambangkan waktu sebelum perang," kata Denys, 18 tahun.
Permintaan untuk aplikasi pengiriman Glovo melonjak akibat pembukaan kembali McDonald's. Lebih banyak kurir yang bekerja dibandingkan hari-hari biasanya.
Anastasiia Tolchynska, pegawai bank berusia 29 tahun, datang ke restoran untuk mengambil makanan untuk dirinya sendiri dan teman-teman kerjanya. "Saya senang ada McDonald's," katanya. Ia menambahkan, "biarkan bisnis (internasional) mendukung kebenaran."
McDonald's mengatakan pihaknya berencana membuka kembali lebih banyak gerai di Kyiv dan Ukraina barat selama beberapa minggu mendatang. Pelanggan dapat memesan dan makan di dalam restoran mulai bulan depan.
Mykhailo, 18, mengatakan terakhir memesan McDonald's pada malam sebelum perang Rusia Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022. Saat itu dia mengadakan pesta dengan teman-temannya. Dia berkata telah menunggu 200 hari untuk momen bahagia ini.
Baca: Merek Barat Mulai Adidas sampai Mercedes Coba Dipatenkan Pengusaha Rusia
REUTERS