Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Donetsk dan Luhansk Gelar Referendum Bergabung dengan Rusia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Pasukan Ukraina dengan kendaraan infanteri tempur di wilayah Donetsk, 19 Februari 2022. (Reuters)
Pasukan Ukraina dengan kendaraan infanteri tempur di wilayah Donetsk, 19 Februari 2022. (Reuters)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina timur mengumumkan rencana mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia akhir pekan ini.

Republik Rakyat Luhansk (LPR) dan Republik Rakyat Donetsk (DPR), yang didukung Rusia dan memproklamirkan diri sendiri, mengatakan referendum akan diadakan dari 23-27 September 2022.

Langkah itu, yang secara serius meningkatkan kebuntuan Moskow dengan Barat, terjadi setelah Rusia mengalami kemunduran di medan perang timur laut Ukraina dan ketika Presiden Vladimir Putin merenungkan langkah selanjutnya dalam konflik hampir tujuh bulan yang telah menyebabkan keretakan Timur-Barat paling serius sejak Krisis Rudal Kuba 1962.

Dalam sebuah postingan di media sosial yang ditujukan kepada Putin, Ketua DPR Denis Pushilin menulis, "Saya meminta Anda, sesegera mungkin, jika ada keputusan positif dalam referendum - yang kami tidak ragukan - untuk mempertimbangkan DPR menjadi bagian dari Rusia."

Sebelumnya pada Selasa, pejabat Rusia di wilayah Kherson selatan, di mana pasukan Moskow menguasai sekitar 95% wilayah, mengatakan mereka juga telah memutuskan untuk mengadakan referendum. Pihak berwenang pro-Rusia di sebagian wilayah Zaporizhia Ukraina diperkirakan akan mengikutinya. 

Ukraina dan Amerika Serikat mengatakan referendum semacam itu akan menjadi penipuan ilegal dan telah menjelaskan bahwa mereka dan banyak negara lain tidak akan mengakui hasilnya.

Dmitry Medvedev, mantan presiden yang saat ini menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan hasil pemungutan suara seperti itu tidak dapat diubah dan memberi Moskow - yang memiliki persediaan senjata nuklir terbesar di dunia - wewenang penuh untuk mempertahankannya

"Perambahan ke wilayah Rusia adalah kejahatan yang memungkinkan Anda untuk menggunakan semua kekuatan pertahanan diri," kata Medvedev dalam sebuah posting di Telegram. "Inilah mengapa referendum ini sangat ditakuti di Kyiv dan Barat."

Tidak ada pemimpin Rusia masa depan yang dapat secara konstitusional membalikkan hasil referendum ini, katanya.

Vyacheslav Volodin, kepala Duma Negara Rusia, mengatakan bahwa majelis rendah parlemen itu akan mendukung dua wilayah bergabung dengan Rusia jika mereka memilih untuk melakukannya.

Washington dan Barat sejauh ini berhati-hati untuk tidak memasok Ukraina dengan senjata yang dapat digunakan menembaki wilayah Rusia, dan interpretasi Medvedev tentang apa arti pencaplokan de facto secara hukum dari sudut pandang Moskow tampak seperti peringatan masa depan bagi Barat.

Ukraina Berusaha Kuasai Lagi Luhansk

Tidak jelas bagaimana referendum akan diadakan mengingat pasukan yang didukung Rusia dan Rusia hanya menguasai sekitar 60% wilayah Donetsk, sementara pasukan Ukraina berusaha merebut kembali Luhansk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pejabat pro-Rusia sebelumnya mengatakan referendum dapat diadakan secara elektronik.

Langkah itu akan dilakukan delapan tahun setelah Rusia mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina.

Referendum diumumkan setelah Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali desa Bilohorivka di wilayah Luhansk dan bersiap untuk menguasai semua provinsi yang sampai sekarang telah sepenuhnya diduduki oleh pasukan Rusia.

Rekaman yang belum diverifikasi di media sosial menunjukkan pasukan Ukraina di desa 10 km barat kota Lysychansk, yang jatuh ke tangan Rusia setelah berminggu-minggu pertempuran pada bulan Juli.

"Akan ada pertempuran untuk setiap sentimeter," tulis Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai di Telegram. "Musuh sedang mempersiapkan pertahanan mereka. Jadi kita tidak akan begitu saja masuk."

Rusia menyebut mengambil kendali penuh atas Luhansk dan provinsi tetangga Donetsk sebagai tujuan utama dari apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina, menuduh bahwa penutur bahasa Rusia di sana dianiaya dan bahkan ditembaki oleh pasukan pemerintah Ukraina, sesuatu yang dibantah Kyiv.

Pasukan Ukraina mulai menyerbu ke Luhansk setelah mengusir pasukan Rusia keluar dari provinsi Kharkiv timur laut dalam serangan balasan kilat bulan ini.

"Para penjajah jelas panik," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin malam, menambahkan bahwa dia sekarang fokus pada "kecepatan" di daerah-daerah yang dikuasai Rusia.

"Kecepatan pasukan kami bergerak. Kecepatan dalam memulihkan kehidupan normal," kata Zelensky.

Pemimpin Ukraina itu juga mengisyaratkan dia akan menggunakan pidato video ke Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Rabu untuk meminta negara-negara mempercepat pengiriman senjata dan bantuan.

Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

28 menit lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

2 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

6 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin.  Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

14 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

20 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

1 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

2 hari lalu

Presiden Ukriana Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato secara virtual di KTT G20, Selasa, 15 November 2022. Sumber: Istimewa
Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan doa bagi negara-negara yang sedang dilanda konflik pada Ramadan tahun ini.


Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

2 hari lalu

Logo Euro 2024.
Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

Tiga negara dipastikan termasuk dalam 24 negara yang lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 atau Euro 2024 pada Kamis dinihari, 27 Maret 2024.


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?