TEMPO.CO, Jakarta -Taliban membebaskan insinyur asal Amerika Serikat Mark Frerichs dengan imbalan pemimpin suku Afghanistan yang terkait dengan kelompok Taliban, Bashir Noorzai. Langkah ini diambil tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan grasi kepada Noorzai, terpidana penyelundup narkoba yang telah ditahan oleh Amerika Serikat sejak 2005.
Penjabat Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi menyatakan saat konferensi pers Senin, 19 September 2022, bahwa Frerichs ditukar di bandara Kabul dengan Noorzai.
Sementara Biden menyebut, pembebasan Frerichs adalah buah dari kerja keras Pemerintah AS. Sebelumnya, Pemimpin Partai Demokrat itu janji meningkatkan upaya untuk pembebasan orang Amerika yang ditahan di luar negeri.
“Membawa negosiasi yang mengarah pada kebebasan Mark ke resolusi yang sukses membutuhkan keputusan sulit, yang tidak saya anggap enteng,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Selasa 20 September 2022. Dia sendiri tidak mengkonfirmasi pembebasan Noorzai.
Seorang pejabat senior pemerintah AS, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan Biden telah memberikan grasi kepada Noorzai. Dia menghabiskan 17 tahun di tahanan AS.
Noorzai ditahan atas tuduhan menyelundupkan heroin senilai lebih dari US$50 juta atau Rp 749 miliar ke Amerika Serikat dan Eropa. Dia dinyatakan bersalah setelah pengadilan juri di New York pada September 2008 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2009.
Pengacara Noorzai telah menyangkal bahwa kliennya adalah pengedar narkoba dan berpendapat bahwa tuduhan itu harus dibatalkan. Musababnya pejabat AS menipunya agar percaya bahwa dia tidak akan ditangkap.
Frerichs adalah seorang insinyur dan veteran Angkatan Laut AS dari Lombard, Illinois, yang bekerja di Afghanistan selama satu dekade pada proyek-proyek pembangunan. Dia diculik pada Februari 2020.
Menurut sumber yang mengetahui informasi ini, Frerichs tiba di Doha dalam keadaan sehat dengan pesawat dari Kabul sekitar pukul 13:30 waktu setempat. Tidak segera jelas kapan dia akan tiba kembali di Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, yang berpidato di sebuah acara di PBB di New York, berterima kasih kepada Qatar atas dukungannya dalam mengamankan pembebasan Frerichs. Keluarganya menyambut baik berita itu dan memuji keputusan Biden untuk melakukan pertukaran.
"Ada beberapa orang yang menentang kesepakatan yang membawa Mark pulang, tetapi Presiden Biden melakukan apa yang benar," kata saudari Mark, Charlene Cakora dalam sebuah pernyataan.
Baca: Lawan Taliban, Sekolah Menengah Siswa Perempuan di Afghanistan Timur Kembali Dibuka
REUTERS