Sekretaris Eksekutif Departemen Kehakiman Eduardo Ermitta, mengatakan Arroyo memutuskan mereka bebas karena berperilaku baik selama dalam masa tahanan. Para pelaku yang berjumlah 16 tentara, termasuk jenderal, yang membunuh Aquino. Jenderal dan dua tentara telah meninggal dalam penjara sementara tiga orang tahanan lainnya lebih dulu dibebaskan.
Pembunuhan Aquino sebagai imbas dari demo “People Power” yang berakhir menggulingkan diktator Presiden Ferdinand Marcos selama 20 tahun bercokol. Pembunuhan ini juga kemudian mengangkat isrinya Corazon Aquino menjadi presiden pertama Filipina yang dipilih secara demokratis setelah Marcos.
Aquino ditembak pada Agustus 1983, setelah para tentara menghampiri dia sesaat turun dari pesawat sepulang dari pengasingannya di Amerika. Rencananya Aquino ingin memimpin oposisi dalam pemerintahan Marcos.
AFP| NUR HARYANTO